Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ISRAEL menolak tuduhan genosida di Gaza, Palestina, dalam argumen mereka pada sidang di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Jumat (12/1). Israel mengatakan mereka hanya berusaha melindungi rakyatnya sendiri.
"Komponen kunci dari genosida, yaitu niat untuk menghancurkan orang, secara keseluruhan atau sebagian, sama sekali tidak ada," demikian delegasi Israel berargumen di ICJ.
"Apa yang Israel cari dengan beroperasi di Gaza bukan untuk menghancurkan masyarakat, tapi untuk melindungi ... rakyatnya yang diserang dari berbagai sisi, dan melakukannya sesuai dengan hukum, bahkan ketika mereka menghadapi musuh yang tidak berperasaan."
Baca juga : Israel Sebut Afrika Selatan Munafik, Netanyahu: Kami akan Terus Membela Diri
Israel juga menegaskan bahwa Konvensi Genosida 1948 tidak dirancang untuk mengatasi dampak brutal dari permusuhan yang intens terhadap warga sipil.
Israel menambahkan, ketika penggunaan kekuatan menimbulkan 'masalah hukum internasional yang sangat serius, dan melibatkan penderitaan yang sangat besar dan hilangnya nyawa yang berkelanjutan.
Baca juga : Afrika Selatan Gugat Genosida Israel, 200 Pakar Hukum Dunia Beri Dukungan Penuh
"Upaya untuk penggunaan istilah genosida terhadap Israel, dalam konteks saat ini, menghilangkan objek dan tujuan konvensi itu sendiri," klaim mereka.
Keseluruhan terhadap kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan ke pengadilan pada Kamis (11/1), bergantung pada deskripsi dekontekstualisasi dan manipulatif yang sengaja dibuat mengenai realitas permusuhan saat ini, sebut wakil Israel.
Delegasi Israel menuduh Afrika Selatan mengajukan kasus genosida tersebut karena memiliki hubungan dekat dengan kelompok Palestina Hamas. Tidak hanya sebelum tetapi juga setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
"Sudah menjadi catatan publik bahwa Afrika Selatan mempunyai hubungan dekat dengan Hamas, meski mereka diakui secara formal sebagai organisasi teroris oleh banyak negara di dunia," katanya.
"Hubungan ini terus berlanjut bahkan setelah kekejaman yang terjadi pada 7 Oktober. Afrika Selatan telah lama menjadi tuan rumah dan merayakan hubungannya dengan tokoh-tokoh Hamas, termasuk delegasi senior Hamas yang mengunjungi negara itu untuk 'pertemuan solidaritas' hanya beberapa minggu setelah pembantaian tersebut."
Israel ragukan korban tewas di Gaza
Delegasi tersebut juga membantah jumlah orang yang tewas di Gaza yang diajukan ke pengadilan dalam argumen lisan Afrika Selatan, menyuarakan ketidakpercayaan terhadap angka lebih dari 23 ribu jiwa, dan menyebut sumber-sumber Palestina sulit diandalkan.
Pembelaan Israel terhadap kasus tersebut adalah upaya publik yang paling menonjol hingga saat ini untuk mencoba membenarkan serangan dan blokade kejam Israel di Jalur Gaza, yang telah memicu kemarahan internasional yang luas.
Menolak tuduhan bahwa Israel menyebabkan pengungsian paksa, delegasi Israel mengklaim bahwa hal itu hanya bertujuan untuk memastikan Gaza "bebas teror."
"Israel bertujuan untuk memastikan Gaza tidak lagi dapat digunakan sebagai peluncuran untuk terorisme, seperti yang ditegaskan kembali oleh Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu) bahwa Israel tidak berupaya untuk menduduki Gaza secara permanen atau menggusur penduduk sipilnya."
"Israel berada dalam perang pertahanan melawan Hamas, bukan melawan rakyat Palestina," katanya, mengklaim bahwa negara tersebut mengambil "langkah-langkah nyata di lapangan untuk mengurangi kerugian sipil."
Selain itu, mereka menuduh Hamas menggunakan penderitaan manusia sebagai sebuah strategi, dengan mengatakan: "Jika Hamas meninggalkan strateginya, melepaskan sandera, (dan) meletakkan senjatanya, permusuhan dan penderitaan akan berakhir."
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 23.300 warga Palestina telah tewas dan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan 59.410 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Pada hari pertama persidangan, Afrika Selatan mengajukan bukti kuat dalam kasus yang diajukan pada 29 Desember, menuduh Israel melakukan genosida dan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida PBB atas tindakannya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Pihak Afrika Selatan meminta perintah Mahkamah Internasional PBB untuk menghentikan serangan militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Pengajuan setebal 84 halaman oleh Afrika Selatan menuduh Israel melakukan tindakan dan kelalaian yang “bersifat genosida, karena tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan khusus
untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza sebagai bagian dari kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina yang lebih luas.”
Dikatakan bahwa tindakan genosida yang dilakukan Israel termasuk membunuh warga Palestina, menyebabkan penderitaan serius baik secara fisik maupun mental, pengusiran massal dari rumah-rumah dan pengungsian.
Israel juga menerapkan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran warga Palestina, dan perampasan akses terhadap makanan, air, tempat tinggal, sanitasi, dan bantuan medis yang memadai. (Anadolu/Ant/Z-4)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Terinspirasi dari era Art Deco tahun 1920-1930, Khanaan memadukan budaya motif khas era tersebut dengan tampilan yang ramping dan linier serta ornamen yang stylish
Pemkab Bandung siap melakukan langkah-langkah kongkret yang bisa dilakukan dalam rangka menyikapi perjuangan rakyat Palestina.
Penggalangan dana dilakukan saat ribuan warga melakukan aksi damai bela Palestina
Donasi yang terkumpul sudah ditransferkan kepada lembaga yang menyalurkan langsung bantuan. Pengumpulan donasi tahap kedua ditargetkan bisa mencapai Rp200 juta.
Kegiatan yang diikuti seribuan umat muslim tersebut diisi dengan doa bersama serta penggalangan dana
Starbucks Indonesia memberikan donasi sebesar Rp5 miliar, melalui Starbucks Foundation, kepada World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang saat ini aktif di Jalur Gaza.
"Tidaklah mudah berbicara di saat seperti ini. Terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak kesedihan serta brutalitas," ungkap Salah.
Keputusan itu diambil FAF setelah sebuah rudal menghantam rumah sakit di Jalur Gaza yang disebut kelompok militan Hamas telah menewaskan ratusan orang.
Mazraoui meyakinkan klub bahwa ia menolak teror dan perang, serta menyesali jika unggahannya mengganggu sebagian orang.
Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Puma, akan mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel dalam keputusan yang diambil sebelum dimulainya perang di Gaza.
Bek berusia 17 tahun, yang bermain di klub Ligue 1 Nice, juga diharuskan membayar denda sebesar 45 ribu euro (sekitar Rp764 juta) karena membagikan video berjudul 'Hari Kelam bagi Umat Yahudi'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved