Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUMAH Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina, akan berhenti beroperasi karena listrik yang segera padam dalam 48 jam ke depan.
"RS menyampaikan, akan mengalami pemadaman listrik dalam 48 jam ke depan," lapor Fikri Rofiul Haq, salah satu relawan MER-C asal Indonesia di Gaza, Palestina, Rabu (1/11).
Ia mengungkapkan, saat ini kondisi RS Indonesia di Gaza dalam keadaan kolaps, setelah ketiadaan obat dan kekurangan tenaga medis. Di sisi lain, korban tewas dan luka akibat serangan bom Israel membeludak, setelah zionis menjatuhkan bom di Pasar Ma'asker, Rabu (1/11).
Baca juga : Tetap di Gaza, Relawan Indonesia Berlindung di Ruang Bawah Tanah Rumah Sakit
"Pembantaian massal jet tempur Israel di pasar muaskar yang berjarak satu menit saja dari RS Indonesia. Kami saat itu ada di Wisma Jose Rizal, kami bisa mendengar suara ledakan yang begitu kuat di telinga kami," jelas Fikri dalam laporan visual berupa video dan audio di laman Instagram MER-C, enam jam lalu.
Setelah ledakan keras itu, kata Fikri, ambulans-ambulans segera berdatangan ke RS Indonesia dengan membawa banyak sekali jenazah dan korban luka. "Diperkirakan total korban mencapai lebih dari 120 orang, jika digabung dengan korban yang di bawah reruntuhan," ungkapnya.
Baca juga : Rumah Sakit Palestina Kolaps, Obat Habis Listrik Tak Ada
Kondisi RS Indonesia di Gaza yang dipenuhi jenazah korban serangan bom Israel, Rabu (1/11). (Sumber: AFP/Bashar Taleb)
Rumah sakit yang sudah dipenuhi oleh para pengungsi dan korban luka, tidak mampu menerima banyaknya jenazah. Karena itu, terjadi penumpukan jenazah di trotoar jalan RS.
Para warga mencari jenazah milik keluarganya untuk dimakamkan. Termasuk kerabat dari salah satu tim medis RS Indonesia.
"Mereka tidak dimandikan, tapi langsung dibungkus dengan kain kafan," ucap Fikri.
"Masyarakat memenuhi area kamar jenazah untuk mencari keluarga dan kerabat mereka. Anak kecil juga menjadi korban sadis pembantaian Israel. Salah apa mereka? Mereka hanya anak kecil, tidak tahu apa-apa," imbuhnya.
Aula RS menjadi sangat padat dengan pasien yang mengantre untuk mendapatkan obat dan pemeriksaan medis. Akan tetapi, saat ini, di RS Indonesia mereka mengalami krisis obat-obatan dan kekurangan tenaga medis.
Akhirnya, banyak korban luka yang tergeletak di lantai menunggu giliran nama mereka dipanggil.
"Anak-anak kecil banyak yang menangis kesakitan. Ya Allah semoga peperangan ini segera berakhir dan gerbang perbatasan Rafah segera dibuka agar bisa masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Total korban mencapai 400 jiwa, baik yang meninggal dan luka," tutup Fikri. (Z-4)
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved