Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HADIAH Nobel dalam bidang fisika telah dianugerahkan kepada tiga ilmuwan yang mengamati elektron dalam atom per sekian detik. Ketiganya pun turut mendapatkan uang sebesar US$1 juta atau sekitar Rp16 miliar.
Ketiga ilmuwan itu ialah Pierre Agostini dari The Ohio State University di Amerika Serikat, Ferenc Krausz dari Max Planck Institute of Quantum Optics dan Ludwig Maximilian University of Munich di Jerman, serta Anne L'Huillier dari Universitas Lund di Swedia.
Para pemenang penghargaan diakui atas eksperimen yang telah memberikan umat manusia alat baru untuk menjelajahi dunia elektron di dalam atom dan molekul.
Baca juga : Narkolepsi, Kanker, dan Vaksin mRNA dalam Persaingan Nobel Kedokteran
"Mereka telah mendemonstrasikan cara untuk menciptakan gelombang cahaya yang sangat pendek yang dapat digunakan untuk mengukur proses cepat pergerakan elektron atau perubahan energi,” kata juri Nobel Fisika dalam sebuah pernyataan.
Hans Ellegren, sekretaris jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, mengumumkan penghargaan tersebut pada Selasa (2/10), di Stockholm. Hadiah Nobel membawa hadiah uang tunai sebesar 11 juta kronor Swedia atau sekitar Rp16 miliar. Uang tersebut berasal dari warisan pencipta hadiah ini asal Swedia Alfred Nobel yang meninggal pada 1896. (PRANCIS 24/Z-5)
Ilmuwan Indonesia Maila Dinia Husni Rahiem, dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, memimpin penyusunan dua jilid buku ilmiah menghimpun 164 artikel dari 20 negara
KONVENSI Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 menyuguhkan paparan inspiratif dari ilmuwan asal Singapura, Profesor Lam Khin Yong di Sasana Budaya Ganesa.
Selama bertahun-tahun, sebuah struktur misterius di bawah Laut Utara, lepas pantai Norwegia, telah menjadi teka-teki besar bagi para ilmuwan
Apa Itu Ilmuwan? Definisi dan Asal Usul Istilahnya. Pertanyaan "siapa ilmuwan pertama di dunia?" tidak memiliki jawaban yang sederhana.
Para peneliti telah menemukan jenis astrosit baru, sel berbentuk bintang yang memainkan peran krusial dalam komunikasi neuron serta menjaga stabilitas penghalang pelindung otak.
Bukti tertua tentang manusia yang hidup di hutan hujan tropis Afrika sekitar 150.000 tahun lalu telah terungkap dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature.
DUA peneliti asal Indonesia, Hery Sutanto dan Aulia Arif Iskandar, mencatat prestasi nasional melalui karya inovatif di bidang pangan dan kesehatan
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Penelitian ini membuka peluang baru dalam pengembangan bahan biomimetik yang lebih kompatibel dengan sistem biologis.
Sebanyak 60 dosen dan peneliti universitas hadir dalam workshop Advancing A.I. Capacity in Indonesian Universities, yang dilaksanakan pada 26–27 Juli 2025 di Perpustakaan Nasional.
Inovasi yang diusung adalah Biscatur (Biskuit Cangkang Telur) yang diformulasikan untuk membantu pencegahan stunting pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved