Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PADA Senin (18/9), Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) merayakan HUT ke-50 hubungan diplomatik Indonesia dan Korsel di Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri Duta Besar Korsel Lee Sang-deok, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, berbagai perwakilan dari negara lain, pelajar dari sekolah Korea di Jakarta hingga mahasiswa prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia.
Sebelum rangkaian acara dimulai, lagu kebangsaan kedua negara dinyanyikan. Paduan suara yang terdiri dari pelajar berkebangsaan Korea Selatan hingga staff Kedutaan Besar Republik Korea yang berkewarganegaraan Indonesia berkumpul menjadi satu kesatuan dan mengiringi lagu-lagu tersebut. Dibutuhkan waktu 6 bulan untuk menyiapkan paduan suara yang menyatukan dua negara dengan bahasa yang sangat berbeda itu.
“Hari ini adalah hari yang sangat bermakna dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea dan Indonesia. Sebenarnya, sejarah hubungan kedua negara dimulai sejak abad 14 dan 15, jauh sebelum adanya hubungan diplomatik kedua negara dimulai,” ungkap Lee Sang-Deok.
Baca juga: Kementerian Kebudayaan Korsel Gelar Konser K-Pop Bertabur Bintang di Jakarta
Lee Sang-deok menuturkan sejarah panjang hubungan awal tersebut kini menjadi landasan berkembangnya hubungan Korsel dan Indonesia, masih ada beberapa catatan awal pada masa itu yang tersisa di antara kedua negara.
Lee Sang-deok juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang menjadi tujuan FDI (Foreign Direct Investment) Korea, negara tujuan ekspor manufacturing plant, negara pertama bagi Korea untuk mengembangkan ladang minyak di luar negeri, negara pertama didirikannya kantor cabang KOICA di luar negeri, mitra pertama yang bersama-sama memproduksi senjata mutakhir generasi baru dan juga negara satu-satunya yang menjalin hubungan ‘Special Strategic Partnership’ dengan Korsel di kawasan Asia Tenggara.
“Dengan latar belakang ini, Korsel dan Indonesia ingin meningkatkan kerja sama ke tingkat yang lebih tinggi yang berorientasi ke masa depan selama 50 tahun mendatang. Sekarang kami sudah beralih dari investasi yang berfokus pada pengembangan sumber daya dan industry manufaktur dan akan memperluas cakrawala kerja sama dengan Indonesia ke arah yang salin menguntungkan, seperti di sektor IT, pelayanan, biohealth, perubahan iklim, pengembangan energi baru terbarukan dan lain-lain,” jelas Lee Sang-deok.
Baca juga: Korsel Promosikan Kimchi untuk Rayakan 50 Tahun Hubungan dengan Indonesia
Selain itu, Ashanty sebagai duta kehormatan persahabatan RI-Korsel juga turut memeriahkan acara bersama dengan sang anak, Arsy. Pelatih Timnas Indonesia asal Korsel Shin Tae-yong juga hadir di perayaan tersebut. (Z-1)
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved