Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MASKAPAI penerbangan Vietjet mengumumkan pembukaan layanan penerbangan langsung antara Hanoi dan Jakarta, yang merupakan ibu kota Vietnam dan Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan di hadapan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, beserta perwakilan pejabat tinggi kedua negara dan perusahaan-perusahaan bersamaan digelarnya KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Rute penerbangan Hanoi - Jakarta yang baru saja diumumkan oleh Vietjet merupakan yang keempat dalam rangkaian layanan langsung antara Indonesia dan Vietnam yang ditawarkan oleh maskapai ini.
Baca juga: Pemprov DKI Gandeng Ho Chi Minh City untuk Kerja Sama bidang Transportasi dan Wisata
Dengan empat penerbangan yang tersedia setiap minggunya dan durasi penerbangan yang hanya 4,5 jam dengan menggunakan pesawat modern, Vietjet.
Pembukaan rute Hanoi-Jakarta diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam segi biaya dan waktu perjalanan bagi para wisatawan yang bepergian ke Hanoi.
Dengan demikian, total frekuensi penerbangan antara kedua negara diharapkan mencapai 92 penerbangan per minggu mulai bulan Desember mendatang.
Baca juga: Indonesia dan Vietnam Bahas Kerja Sama Pengembangan Kendaraan Listrik
Menperindag Vietnam Nguyen Hong Dien, mengungkapkan,“Pembukaan rute Hanoi - Jakarta yang diumumkan bertepatan dengan peringatan 10 tahun terjalinnya Kemitraan Strategis Vietnam - Indonesia ini juga berkontribusi terhadap pencapaian target perdagangan bilateral sebesar US$15 miliar antara Vietnam dan Indonesia di tahun ini."
Ciptakan Beragam Peluang Baru
Harapannya rute ini akan menciptakan beragam peluang baru yang menguntungkan, sekaligus meningkatkan kedekatan hubungan dan kerja sama antara kedua negara, masyarakat kami, dan juga berbagai negara di kawasan ASEAN.”
Dalam sambutannya, Menparekraf Sandiaga Uno, menyampaikan,“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Vietjet Air atas pengumuman akan dibukanya layanan penerbangan langsung terbaru yang menghubungkan ibukota Indonesia dan Vietnam."
Baca juga: Kerja Sama Antra-Parlemen, Puan: Hubungan RI-Vietnam Seperti Saudara di ASEAN
"Saya yakin layanan ini akan semakin meningkatkan konektivitas udara antara kedua negara. Penduduk Vietnam dan Indonesia mencakup hampir 60% dari populasi di ASEAN, dengan tingkat pertumbuhan perdagangan bilateral tahunan sebesar 10%," kata Sandiaga.
"Oleh karena itu, peningkatan konektivitas seperti ini sangatlah penting untuk memungkinkan terciptanya lebih banyak lagi peluang di sektor-sektor seperti perdagangan, pariwisata, investasi, dan ekonomi berkelanjutan, yang merupakan arah dan masa depan ekonomi ASEAN," jelasnya.
"Saya berharap bahwa penerbangan Vietjet akan semakin memudahkan lebih banyak wisatawan mengunjungi destinasi menarik seperti Hanoi, Ho Chi Minh City, Jakarta, dan tentunya Pulau Bali yang indah,” ucap Sandi. (RO/S-4)
Pelita Air akan membuka rute internasional perdananya menuju Singapura pada 18 Agustus 2025 mendatang.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Sejumlah maskapai dunia membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (14/6). Langkah itu dilakukan menyusul serangan Israel terhadap Iran.
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
BANDARA I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat lonjakan signifikan dalam pergerakan penumpang dan penerbangan selama bulan Juli 2025.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Dalam 10 tahun terakhir, industri perjalanan berevolusi dengan sangat pesat.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved