Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WARGA Negara Indonesia (WNI) yang berada di Republik Dominika dan Haiti diimbau untuk mewaspadai Badai Franklin yang melanda dua negara tersebut.
“KBRI Havana telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang tinggal di Republik Dominika dan Haiti untuk memastikan keselamatan mereka dari Badai Franklin yang menimpa wilayah itu,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Kamis (24/8).
Berdasarkan catatan KBRI Havana, yang wilayah akreditasinya mencakup kedua negara kepulauan Karibia, mencatat terdapat 11 WNI di Republik Dominika dan 11 WNI di Haiti.
Baca juga : Selain Diterpa Badai Hilary, Los Angeles Pun Dilanda Gempa Bumi
“Dalam komunikasi langsung oleh Dubes RI di Havana dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada yang terdampak Badai Franklin dan mereka seluruhnya dalam kondisi aman,” tutur Judha.
KBRI juga telah memberi imbauan kepada semua WNI untuk tetap berhati-hati dan terus memantau informasi serta arahan dari otoritas lokal setempat.
Baca juga : Untuk pertama Kalinya, Para ilmuwan Gunakan Sinar Laser untuk Memandu Petir
Badai Tropis Franklin menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di Republik Dominika pada Rabu (23/8) setelah menghantam wilayah selatan negara itu. Bencana alam tersebut telah menewaskan sedikitnya satu orang dan menyebabkan dua orang lainnya hilang.
Badai Franklin juga menyebabkan hujan lebat selama beberapa jam di Haiti. (Ant/Z-4)
Jean-Bart membantah tuduhan bahwa ia memaksa beberapa pemain di pusat pelatihan asosiasi di Croix-des-Bouquets untuk melakukan hubungan seks dalam insiden yang terjadi lima tahun lalu.
Pria itu merupakan satu dari 21 kasus positif covid-19 di Haiti yang setengah dari mereka yang terdiagnosa virus korona itu berusia di bawah 45 tahun.
sebanyak 15 orang tewas ditembak, termasuk seorang jurnalis dan aktivis oposisi, dalam serangan teroris minggu ini.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya gelombang kekerasan terkait politik di negara Karibia yang miskin itu.
Presiden Haiti Jovenel Moise tewas ditembak oleh penyerang tak dikenal di kediaman pribadinya pada Rabu malam.
Mereka juga meminta semua pihak untuk tetap tenang, menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat berkontribusi pada ketidakstabilan lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved