Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JAKSA Amerika Serikat (AS) meminta hakim untuk membatasi informasi yang bisa diungkapkan Donald Trump terkait dakwaan teranyar terhadap dirinya dengan alasan mantan presiden AS itu mengunggah ancaman, yang disebut tim miliarder itu sebagai pidato politik.
Jack Smith, jaksa yang menangani kasus Trump terkait upaya mantan presiden AS itu membatalkan hasil Pemilu 2020, mengajukan permohonan kepada hakim, Jumat (4/8), agar mengeluarkan perintah agar miliarder itu dilarang mengungkapkan detail rahasia terkait persidangannya.
Hakim Tanya Chutkan menanggapi permohonan itu dengan mengelurakan perintah kepada kuasa hukum Trump untuk memberikan tanggapan paling telat Senin (7/8) pukul 17.00 waktu setempat.
Baca juga: Obama Minta Biden Tidak Remehkan Trump di 2024
Perkembangan cepat dari kasus itu terjadi setelah Trump mengabaikan peringatan hakim agar dia tidak membahas kasusnya dengan saksi potensian serta mengunggah ancaman di sosial media miliknya.
"Jika kalian memburu saya, saya akan memburu kalian!" unggah Trump dengan menggunakan huruf besar semua di Trut Social, Jumat (4/8).
Trump kandidat terdepan Partai Republik untuk melaju ke pemilihan presiden 2024 mengaku tidak bersalah atas empat dakwaan pelanggaran pemilu dan konspirasi.
Baca juga: Trump Dituntut atas Upaya untuk Membalikkan Hasil Pemilihan 2020
Unggahan agresif Trump di media sosial dikutip dan dilampirkan dalam permohonan Smith kepada hakim dengan mengacu bahwa Trump memiliki latar belakang menyerang orang-orang yang melakukan gugatan kriminal terhadap dirinya.
Tim kampanye Trump berusaha mengelak dari pernyataan keras Trump yang mengancam akan 'memburu' orang-orang yang berusaha menghukum dirinya dengan mengatakan pria berusia 77 tahun itu mengacu pada lawan politik bukan para penegak hukum.
"Apa yang diunggah di Truth Social adalah pidato politik," kilah juru bicara Trump dalam sebuah pernyataan resmi. (AFP/Z-1)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Hari Pelantikan selalu menghadirkan kemegahan dan gaya busana yang memukau. Dari topi elegan Melania Trump hingga setelan klasik Ivanka Trump.
Melania Trump tampil memukau dengan gaun strapless putih karya Hervé Pierre, melanjutkan kolaborasi mereka sejak pelantikan 2017.
Gelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Rapinoe menegaskan dirinya tidak akan pergi ke Gedung Putih seandainya timnas AS menjadi juara Piala Dunia Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved