Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BENCANA tanah longsor di India telah menewaskan 10 orang serta 100 lainnya dinyatakan hilang. Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) India telah diterjunkan untuk proses evakuasi di lokasi kejadian, desa Irshalwadi di distrik Raigad di negara bagian Maharashtra.
NDRF melawan medan yang sulit dan cuaca buruk pada Kamis (20/7), dalam pencarian 100 orang yang terjebak oleh longsoran tanah. Itu setelah setelah hujan deras mengguyur wilayah yang berada di lereng gunung tersebut.
Gelombang panas ekstrem, kebakaran hutan, hujan lebat, dan banjir telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir, menimbulkan ketakutan baru tentang laju perubahan iklim.
Baca juga : Longsor di Kolombia, Tim Penyelamat Lanjutkan Pencarian usai 14 Korban Tewas
Longsor terjadi di tengah malam di dusun pegunungan terpencil Irshalwadi, di negara bagian barat Maharashtra, sekitar 60 km dari Mumbai, kata para pejabat. Sepuluh mayat telah ditemukan dan lebih dari 80 orang telah diselamatkan.
Baca juga : 36 Ribu Warga Italia Mengungsi Akibat Banjir dan Tanah Longsor
Diperkirakan setidaknya 225 orang tinggal di dusun tersebut, kata Wakil Menteri Negara Bagian, Devendra Fadnavis, kepada majelis negara bagian. Lebih dari 100 dari mereka terjebak di puing-puing.
Petugas penyelamat harus melakukan perjalanan dengan peralatan mereka selama hampir dua jam untuk mencapai tanah longsor, beberapa ditemani oleh anjing pelacak.
Mereka kemudian harus bekerja keras di tengah hujan lebat dan kabut, kadang-kadang menghindari batu-batu besar yang jatuh menuruni lereng, dalam pencarian korban selamat hampir 12 jam setelah bencana.
"Puing-puing di beberapa tempat berkedalaman tiga hingga 8,8 meter," kata SB Singh, seorang pejabat Pasukan Tanggap Bencana Nasional, yang bertanggung jawab atas penyelamatan.
Tanah longsor di desa terdekat menewaskan lebih dari 80 orang dua tahun lalu. Beberapa kantong di distrik itu, dihiasi dengan benteng tua dan jalur pendakian, menerima hujan dengan intensitas 400mm dalam 24 jam terakhir.
Hujan telah menutup sekolah, membanjiri jalan, dan mengganggu transportasi di Maharashtra dan Gujarat. Banjir bandang, tanah longsor, dan kecelakaan yang disebabkan oleh hujan lebat telah menewaskan lebih dari 100 orang di India sejak awal musim hujan pada 1 Juni.
"Sebagian besar di utara yang mengalami hujan 41% lebih banyak dari biasanya," kata laporan Departemen Meteorologi India.
Minggu ini, Sungai Yamuna mencapai kompleks tembok Taj Mahal untuk pertama kalinya dalam 45 tahun, menenggelamkan beberapa monumen bersejarah dan taman yang mengelilingi mausoleum marmer putih abad ke-17.
Di New Delhi, gerbang banjir yang macet dan pengatur drainase yang rusak membiarkan air dari Yamuna mengalir ke kota minggu lalu, menggenangi beberapa area termasuk di sekitar Benteng Merah yang bersejarah, dan Rajghat, tugu peringatan yang didedikasikan untuk Mahatma Gandhi.
(CNA/Z-8)
TIM SAR gabungan resmi tutup proses pencarian terhadap 2 petani tertimbun longsor di kebun Ciniwung, Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Terdapat 16 kepala keluarga yang mendapatkan huntap. Rumahnya berukuran sekitar 5x7 meter. Biaya pembangunan bersumber dari berbagai bantuan.
TIM SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Tagana, TNI, dan Polri masih melakukan pencarian korban tanah longsor di Subang, Jawa Barat, pada Senin (14/4).
BPBD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih terus mencari salah satu korban bencana tanah longsor di Desa Tanjung, Kecamatan Pakisaji, Jepara, Jawa Tengah.
Dengan begitu, korban meninggal akibat bencana tanah longsor kali ini sebanyak 2 orang, dan korban luka berat juga 2 orang. Yakni, Widyawati, 43 dan M. Makruf Ismail, 14.
Dua orang meninggal akibat tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Desa Talangsari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved