Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TIM penyelamat, Minggu (16/7), berlomba dengan waktu untuk mencapai warga yang terjebak dalam terowongan yang dilanda banjir di Korea Selatan (Korsel). Banjir di negara tersebut telah menewaskan 33 orang dan 10 orang menghilang.
Korsel tengah berada di puncak musim monsoon dan hujan lebat terjadi selama empat hari terakhir menyebabkan air di dam meluap.
Kementerian Dalam Negeri Korsel melaporkan 33 orang tewas dan 10 lainnya hilang saat hujan lebat, mayoritas karena tanah longsong atau terjatuh ke sungai yang meluap.
Baca juga : Banjir di Korea Selatan, 39 Orang Tewas dan 10 Ribu Mengungsi
Tim penyelamat masih kesulitan mencapai lebih dari 10 mobil yang terjebak dalam terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara.
Terowongan itu dilanda banjir pada Sabtu (15/7) pagi setelah air hujan menjebak sejumlah kendaraan di dalamnya.
Per Minggu (16/7), tujuh jenazah telah dievakuasi dari dalam terowongan dan penyelam bekerja tanpa henti untuk mencari korban lainnya.
Baca juga : Presiden Korsel Sebut Rakyatnya Harus Terbiasa dengan Bencana
"Saya sudah tidak berharap namun saya tidak bisa pergi," ujar seorang orangtua yang anaknya diduga berada di dalam terowongan.
"Hati saya sangat pedih memikirkan betapa menderitanya anak saya di dalam air banjir yang dingin itu," lanjutnya.
Mayoritas korban, termasuk 17 meninggal dan sembilan hilang, berasal dari Provinsi Gyeongsang Utara, sebagian besar karena tanah longsong menimpa rumah dan penghuninya.
Beberapa orang lainnya dilaporkan tersapu air saat sungai melupa di provinsi itu. (AFP/Z-1)
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved