Sekitar 560 juta penduduk yang tersebar di 15 provinsi dan kota setingkat provinsi di Tiongkok bagian utara terdampak badai pasir yang terjadi pada 19 hingga 22 Maret 2023.
Sebanyak 15 provinsi yang terdampak meliputi Xinjiang, Gansu, Qinghai, Mongolia Dalam, Ningxia, Shaanxi, Shanxi, Henan, Hebei, Heilongjiang, Liaoning, Jilin, Beijing, Tianjin, dan Shandong.
“Total area terdampak mencapai 3,62 juta kilometer persegi yang dihuni sekitar 560 juta jiwa penduduk,” ujar Badan Kehutanan Nasional Tiongkok kepada pers, Kamis (23/3).
Baca juga: Tiongkok Peringatkan Kapal Perang AS Tinggalkan Laut Tiongkok Selatan
Badan tersebut mengungkapkan badai pasir yang terjadi selama tiga hari itu memiliki intensitas lebih tinggi dibandingkan badai di tahun-tahun sebelumnya.
Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing mencatat sekitar 1.400 mikrogram per meter kubik partikel pasir dan debu menyelimuti seluruh wilayah ibu kota pada Rabu (22/3) pukul 08.00 waktu setempat.
Baca juga: Korban Tewas Badai Freddy Capai 200 Orang
Kualitas udara di lebih dari 60 kota pada Rabu pagi telah mencapai level terburuk akibat badai tersebut.
“Warga Beijing dan sekitarnya diimbau tidak keluar rumah karena buruknya kualitas udara tersebut,” sambung pernyataan Badan Kehutanan Nasional Tiongkok.
Badai pasir pada bulan Maret ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti embusan angin kencang akibat cuaca dingin, temperatur yang lebih tinggi, dan buruknya vegetasi di wilayah selatan Mongolia dan wilayah utara Tiongkok. Itu diperparah dengan rendahnya curah hujan. (Ant/Z-11)