Amerika Serikat berharap dapat bekerja sama dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengatasi krisis politik di Myanmar.
Hal itu disampaikan Konselor Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet dalam telekonferensi di Washington pada Rabu (1/1) seperti dikutip situs resmi Deplu AS. Chollet mengatakan bahwa AS juga sangat menanti peran Indonesia yang menjalani keketuaan ASEAN tahun ini.
Washington, kata dia, sangat mendukung keputusan organisasi regional itu untuk mengecualikan perwakilan politik Myanmar pada pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk KTT ASEAN November lalu.
"Kami sangat menyambut peran baru mitra kami, Indonesia, sebagai ketua ASEAN tahun ini," kata Chollet.
Dia mengatakan AS berharap dapat bekerja sama dengan kantor utusan khusus yang baru untuk menyelesaikan krisis Myanmar.
"Kami akan terus mendukung keketuaan ASEAN dalam menangani krisis ini,” tambahnya.
Baca Juga: RI Siap Ajak Myanmar dalam Forum ASEAN
Menurutnya, AS juga aktif melakukan pembicaraan dengan para mitra di ASEAN tentang pendekatan kolektif yang diterapkan dalam mengatasi krisis Myanmar. Washington juga mendukung Konsensus Lima Poin yang telah disepakati para pemimpin ASEAN dalam merespons isu Myanmar.
"Kami sangat menantikan kerja sama dengan Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini. Saya tahu ASEAN juga sangat ingin bekerja sama dengan kami dan pihak-pihak lain untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar dan menemukan cara untuk menyelesaikan krisis ini," kata dia.
Sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Myanmar lewat kudeta pada Februari 2021, krisis politik di negara tersebut masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Optimisme penyelesaian krisis Myanmar sempat muncul saat para pemimpin ASEAN mengesahkan Konsensus Lima Poin pada April 2021 di Jakarta. Konsensus itu antara lain mencakup penghentian kekerasan di Myanmar dan penunjukan utusan khusus ASEAN untuk memfasilitasi mediasi dan dialog. (OL-17)