Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Gelombang Covid-19 di Tiongkok Tanda Bahaya Bagi Dunia

Cahya Mulyana
21/12/2022 09:45
Gelombang Covid-19 di Tiongkok Tanda Bahaya Bagi Dunia
Warga mengantre untuk membeli alat tes antigen di sebuah apotek di Xian, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.(AFP)

PENASEHAT Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan semua negara untuk tidak cepat menilai pandemi covid-19 sudah berakhir. Pasalnya, gelombang baru penyebaran virus korona itu di Tiongkok berpotensi menyebabkan covid-19 kembali menyebar ke seluruh pelosok dunia.

“Pertanyaannya adalah apakah Anda dapat menyebutnya pasca-pandemi ketika bagian dunia yang begitu signifikan (Tiongkok) sebenarnya baru saja memasuki gelombang kedua,” kata Ahli Virologi Belanda dan Komite WHO Marion Koopmans.

Tiongkok terancam menghadapi lebih dari 1 juta kematian pada 2023 akibat pandemi covid-19 ini jika pelonggaran kebijakan nol-covid berlanjut. Momentum ini beriringan dengan masa liburan yang memungkinkan pertemuan banyak orang dari berbagai negara.

Baca juga: Tiongkok Hadapi Kemungkinan Munculnya Subvarian Baru Omikron

Koopmans pun akan berkumpul dengan sejumlah penasihat WHO lain untuk membuat rekomendasi pada akhir Januari 2023. Tujuannya guna memberikan kesiapan bagi dunia atas potensi gelombang baru covid-19.

Kota-kota di seluruh Tiongkok bergegas memasang tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam. Pihak berwenang melaporkan lima kematian baru dan kekhawatiran internasional tumbuh tentang keputusan mengejutkan Beijing untuk membiarkan virus itu bebas.

Selain risiko bagi Tiongkok, beberapa tokoh kesehatan global telah memperingatkan bahwa pembiaran virus ini menyebar dapat memberikan peluang untuk bermutasi dan berpotensi menciptakan varian baru.

Saat ini, data dari Tiongkok yang dibagikan WHO dan database virus GISAID menunjukkan varian yang beredar adalah Omicron. 

“Intinya adalah, tidak jelas bahwa gelombang di Tiongkok didorong oleh varian baru,” kata Ahli Virologi di Imperial College London Tom Peacock.

Namun, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan optimistis akhir pandemi covid-19 ini sudah di depan mata. Keadaan darurat dapat berakhir di 2023.

Sebagian besar negara menghapus pembatasan covid-19 karena ancaman varian baru virus yang berbahaya atau kebangkitan infeksi berkurang pada paruh kedua 2022. 

Komentar Tedros sebelumnya memicu harapan bahwa badan PBB tersebut dapat segera menghapus penetapan tingkat kewaspadaan tertinggi untuk covid-19, yang telah berlaku sejak Januari 2020. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya