Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Eks Sekretaris Nazi Divonis Bersalah

Cahya Mulyana
20/12/2022 23:05
Eks Sekretaris Nazi Divonis Bersalah
Irmgard Furchner.(AFP/Christian Charisius.)

SEORANG mantan sekretaris yang bekerja di kamp konsentrasi Nazi, Irmgard Furchner, diberikan hukuman percobaan dua tahun karena terlibat dalam pembunuhan lebih dari 10.505 orang. Perempuan berusia 97 itu bekerja sebagai juru ketik di Stutthof dari 1943 hingga 1945.

Furchner, salah satu dari sedikit perempuan yang diadili atas kejahatan Nazi dalam beberapa dekade, diberi hukuman penjara dua tahun. Meskipun dia seorang pekerja sipil, hakim setuju bahwa dia sepenuhnya mengetahui yang sedang terjadi di kamp tersebut.

Sekitar 65 ribu orang diperkirakan tewas dalam kondisi yang mengerikan di Stutthof, termasuk tahanan Yahudi, orang Polandia non-Yahudi, dan tentara Soviet yang ditangkap. Stutthof terletak di dekat kota Gdansk di Polandia.

Kamp itu menggunakan berbagai metode untuk membunuh para tahanannya dan ribuan orang tewas di kamar gas di sana sejak Juni 1944. Selama persidangan Irmgard, hakim Pengadilan di Itzenhoe, Jerman utara, mendengar dari orang-orang yang selamat dari kamp tersebut.

Saat persidangan dimulai pada September 2021, Irmgard Furchner melarikan diri dari rumah jompo dan akhirnya ditemukan oleh polisi di sebuah jalan di Hamburg. Kasus ini bermula dari perkara yang menjerat Komandan Stutthof Paul-Werner Hoppe dipenjara pada 1955 karena membantu pembunuhan. Namun dia dibebaskan lima tahun kemudian.

Serangkaian penuntutan telah dilakukan di Jerman sejak 2011, setelah keyakinan mantan penjaga kamp kematian Nazi John Demjanjuk menjadi preseden bahwa menjadi seorang penjaga menjadi bukti yang cukup untuk membuktikan keterlibatan. Putusan itu juga berarti bahwa pekerja sipil Furchner dapat diadili, karena dia bekerja langsung dengan komandan kamp dan berurusan dengan korespondensi seputar tahanan Stutthof. 

Butuh 40 hari baginya untuk memecah kebisuannya dalam persidangan, hingga dia menyampaikan permintaan maaf. "Saya minta maaf atas semua yang terjadi," katanya.

Karena dia berusia di bawah 21 tahun saat itu, persidangan berlangsung di pengadilan khusus remaja. "Saya menyesal berada di Stutthof. Saat itu, hanya itu yang bisa saya katakan," katanya.

Pengacaranya berpendapat dia harus dibebaskan karena keraguan seputar diketahui. Kliennya hanya salah satu dari beberapa juru ketik di kantor Hoppe. Namun, sejarawan Stefan Hördler memainkan peran kunci dalam persidangan tersebut dan menemani dua hakim dalam kunjungan ke lokasi kamp.

Jelas dari kunjungan tersebut bahwa Furchner dapat melihat beberapa kondisi terburuk di kamp dari kantor komandan. Sejarawan tersebut menceritakan persidangan bahwa 27 angkutan yang membawa 48 ribu orang tiba di Stutthof antara Juni dan Oktober 1944.

Kala itu, Nazi memutuskan untuk memperluas kamp dan mempercepat pembunuhan massal dengan penggunaan gas Zyklon B. Mr Hördler menggambarkan kantor Hoppe sebagai pusat hukuman saraf untuk semua yang terjadi di Stutthof.

Daftar yang bersalah

John Demjanjuk dipenjara pada 2011 selama lima tahun karena terlibat dalam pembunuhan lebih dari 28 ribu orang Yahudi di kamp kematian Sobibor tetapi dibebaskan sambil menunggu banding dan meninggal pada tahun berikutnya dalam usia 91 tahun. Oskar Gröning dihukum pada 2015 sebagai kaki tangan pembunuhan 300 ribu orang Yahudi. Dia tidak pernah masuk penjara karena meninggal pada 2018 dalam usia 96 tahun selama proses banding.

Reinhold Hanning, mantan penjaga SS di Auschwitz, dihukum karena membantu melakukan pembunuhan massal pada Juni 2016 tetapi meninggal setahun kemudian dalam usia 95 tahun dengan banding masih tertunda. Friedrich Karl Berger, mantan penjaga di kamp konsentrasi Neuengamme, dideportasi ke Jerman dari Amerika pada Februari 2021 dalam usia 95 tahun. Jaksa Jerman mencabut dakwaan terhadapnya dan nasibnya saat ini tidak diketahui.

Josef S dipenjara selama lima tahun pada Juni 2022 karena membantu pembunuhan lebih dari 3.500 tahanan di kamp konsentrasi Sachsenhausen. Berusia 101 tahun, dia orang tertua yang dihukum karena kejahatan perang era Nazi di Jerman.

Persidangan Furchner bisa menjadi yang terakhir terjadi di Jerman dalam kejahatan era Nazi, meskipun beberapa kasus masih diselidiki. Dua kasus lain telah dibawa ke pengadilan dalam beberapa tahun terakhir untuk kejahatan Nazi yang dilakukan di Stutthof.

Tahun lalu seorang mantan penjaga kamp dinyatakan tidak layak untuk diadili meskipun pengadilan mengatakan ada kemungkinan besar dia bersalah atas keterlibatannya. Pada 2020, penjaga kamp SS lain, Bruno Dey, dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun karena terlibat dalam pembunuhan lebih dari tahanan. (BBC/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya