Selasa 20 Desember 2022, 09:32 WIB

PBB Belum Temukan Bibit Perdamaian Akhiri Perang Rusia-Ukraina

 Cahya Mulyana | Internasional
PBB Belum Temukan Bibit Perdamaian Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Handout / Russian Defence Ministry / AFP
Tank milik pasukan militer Rusia melakukan latihan tempur di wilayah Belarus pada Senin (19/12/2022).

 

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menilai akhir konflik di Ukraina belum bisa diterka sehingga konfrontasi akan terus berlanjut. Terlebih bibit perdamaian melalui negosiasi antara Rusia dan Ukraina sama sekali masih nihil.

"Saya yakin konfrontasi militer akan berlanjut," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam konferensi pers akhir tahun di Markas Besar PBB di New York, Selasa (20/12).

Menurut dia tidak optimis tentang kemungkinan pembicaraan damai yang efektif dalam waktu dekat antara Ukraina dan Rusia. Kedua negara itu harus membangun negosiasi yang serius untuk menciptakan perdamaian.

"Kami tidak memiliki ilusi bahwa negosiasi perdamaian sejati akan mungkin terjadi dalam waktu dekat," tambahnya.

Baca juga: Ibu Kota Ukraina Bakal Diserang Lagi Oleh Rusia

Guterres mengatakan, PBB memusatkan upaya pada aspek lain seperti ekspor amonia Rusia melalui pipa ke pelabuhan Laut Hitam di Ukraina dan mempercepat pertukaran tawanan perang.

Sebelumnya, diplomat veteran Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger mengatakan waktunya semakin dekat untuk negosiasi perdamaian di Ukraina. Cara ini dapat mengurangi risiko perang dunia III yang menghancurkan.

Namun, komentar itu ditolak pemerintah Kyiv. Menurut Ukraina, pernyataan Kissinger hanya untuk menenangkan agresor yang sudah beraksi sejak 24 Februari 2022.

Pemerintah Ukraina menegaskan, tidak mungkin ada kesepakatan yang melibatkan penyerahan wilayah. Pembantu Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, Kissinger tidak mengerti apapun soal konflik di Ukraina.

Ia menegaskan, sifat perang ini berdampak terhadap tatanan dunia. "Resep yang diminta oleh mantan menteri luar negeri, tetapi takut untuk mengatakannya dengan lantang, sederhananya menenangkan agresor dengan mengorbankan bagian-bagian Ukraina dengan jaminan non-agresi terhadap negara-negara lain di Eropa Timur," kata Podolyak.

"Semua pendukung solusi sederhana harus mengingat hal yang sudah jelas: kesepakatan apa pun dengan

iblis. Perdamaian yang buruk dengan mengorbankan wilayah Ukraina akan menjadi kemenangan bagi (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan resep kesuksesan bagi para otokrat di seluruh dunia," sambungnya.

Rusia sekarang menguasai sekitar seperlima dari Ukraina. Kremlin mengatakan Kyiv harus mengakui aneksasi Moskow atas wilayah selatan dan timur.

Ukraina mengatakan setiap tentara Rusia harus meninggalkan wilayahnya, termasuk Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Kyiv masih berusaha menjadi bagian NATO setelah Moskow mengumumkan aneksasi selanjutnya pada September. Sementara Putin menyebut operasi militer khusus ini sebagai momen menentukan bagi negaranya. (Anadolu Agency/Cah/OL-09)

Baca Juga

AFP/pascal lachenaud

Bentrokan Buruh dan Polisi Terjadi di Jalan-jalan di Paris Hingga Waduk

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 26 Maret 2023, 05:57 WIB
Aksi kekerasan di Saite-Soline di Prancis barat itu terjadi setelah beberapa hari terjadi protes atas reformasi pensiun yang digulirkan...
AFP/Will Newton/Getty Images

Tornado Hantam Mississippi, Sedikitnya 23 Orang Tewas

👤Basuki Eka Purnama, Cahya Mulyana 🕔Minggu 26 Maret 2023, 05:41 WIB
Tornado yang didampingi hujan petir itu melanda kawasan seluas 60 kilometer di Mississippi, Sabtu (25/3) WIB, menghancurkan beberapa kota...
Dok. Kominfo

WSIS Forum 2023: Mendorong Peran Korporasi pada Inklusi Digital

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 18:20 WIB
Kemenkominfo berpartisipasi dalam workshop dengan tema Driving Corporate Action on Digital Inclusion: Ranking 200 Most Influential Tech...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya