Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER meminta putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman untuk tidak melakukan perjalanan ke Algiers karena infeksi telinga. Hal itu diungkapkan kerajaan Arab Saudi, Minggu (23/10).
Pernyataan itu muncul 24 jam setelah kantor kepresiden Aljazair mengatakan Pangeran Mohammed bin Salman telah meminta maaf karena tidak bisa hadir di KTT Arab, yang dijadwalkan digelar pada 1 November, karena dilarang oleh dokternya.
Minimnya detail dalam keterangan pemerintah Arab Saudi itu memicu spekulasi mengenai penyakit yang dialami pangeran berusia 37 tahun, yang merupakan calon raja itu.
Baca juga: Arab Saudi-AS Silang Pendapat Soal Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+
"Tim medis di klini kerajaan merekomendasikan Pangeran Mohammed untuk tidak melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat terbang untuk menghindari tekanan dan trauma pada telinganya," ungkap pemerintah Arab Saudi.
"hal itu berarti yang Mulia tidak bisa berkunjung ke Aljazair," lanjut keterangan itu.
Sebagai perwakilan, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan akan memimpin delegasi Arab Saudi. (AFP/OL-1)
Kerajaan, yang menampung tempat paling suci Islam dan merupakan pengekspor minyak terbesar di dunia, pada awalnya menolak tekanan untuk reformasi.
Kristin Diwan dari Arab Gulf States Institute di Washington menyatakan bahwa reformasi harus fokus pada sistem pendidikan yang telah lama dikaitkan dengan wahabisme.
Pemimpin Saudi mengatakan kepada Sullivan bahwa membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel akan memakan waktu dan sejumlah langkah perlu diambil terlebih dahulu.
Seorang teman di dinas intelijen Timur Tengah, katanya, memperingatkan bahwa dia bisa menghadapi nasib yang mirip dengan pembangkang dan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Ayah putra mahkota, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, naik takhta pada 2015 setelah saudara tirinya, Raja Abdullah, meninggal karena sebab alami.
Putri Basma ditangkap tak lama sebelum rencana perjalanan ke Swiss untuk perawatan medis, menurut sumber yang dekat dengan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved