Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ukraina Anugerahi Order of Merit tingkat III untuk Yuddy Chrisnandi

Mediaindonesia.com
03/9/2022 16:15
Ukraina Anugerahi Order of Merit tingkat III untuk Yuddy Chrisnandi
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin (keempat dari kiri) berfoto bersama seusai memberi penghargaan untuk Yuddy Chrisnandi (ketiga dari kanan).(Dok.Dubes Ukraina)

MANTAN duta besar Indonesia Yuddy Chrisnandi dianugerahi tanda kehormatan khusus oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Penganugerahan itu karena  Yuddy dianggap berjasa dalam memperkuat kerja sama antarnegara, mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, hingga mempopulerkan Ukraina di mata dunia.

Yuddy yang merupakan mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Ukraina, Georgia dan Armenia pada 2017-2021 tersebut, dianugerahi gelar Order of Merit tingkat III dengan Keputusan bernomor 592/2022 yang ditandatangani Presiden Volodymyr Zelenskyy.  Saat menanggapi hal tersebut, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyatakan bahwa Yuddy sangat layak diberikan penghargaan dari negaranya itu.

Dengan kerja keras Yuddy selama di Ukraina telah banyak berjasa bagi Ukraina. Bahkan setelah kembali ke Indonesia pun, Yuddy tetap memperjuangkan kemerdekaan Ukraina atas dasar kemanusiaan dan keadilan.

Hal itu ia sampaikan saat kegiatan diskusi dan bedah buku 'Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina' karya Yuddy Chrisnandi. Acara bedah buku yang dihadiri lebih dari 200 mahasiswa tersebut digelar di Auditorium Universitas Tangerang Raya, Sabtu (3/9).

"Pak Yuddy merupakan sosok manusia yang sangat berani dan luar biasa. Dia sebagai pemuda yang saya pikir orang Indonesia pertama dalam sejarah yang pernah mendapatkan kehormatan negara dari Presiden Ukraina. Saya ucapkan selamat untuk Pak Yuddy," ujar Vasyl.

Vasyl mengungkapkan sosok Yuddy yang selalu bekerja keras dengan melakukan berbagai hal selama jadi Dubes di Ukraina. Bahkan saat ini Yuddy telah merilis tiga buku mengenai pengalamannya di Ukraina. Vasyl pun berujar, kerja dan capaian Yuddy selama di Ukraina sepertinya tidak akan ia raih dalam sepuluh tahun.

"Pak Yuddy tidak pernah tidur, dia selalu bekerja. Ketika dia tidak bekerja, dia menulis buku. Jadi dia sangat produktif, kreatif, dan sangat berbakat dalam analisis dan menciptakan beberapa instrumen yang sangat bagus untuk memperkenalkan Indonesia ke Ukraina dan untuk memperkenalkan Ukraina ke Indonesia," ujar Vasyl.

Buku terbaru yang berjudul ‘Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina’ merupakan buku ketiga karya Yuddy mengenai Ukraina. Buku ini menyusul buku sebelumnya yakni ‘Dari KYIV Menulis Indonesia’ yang diluncurkan pada 9 Oktober 2019. Sedangkan buku 'Perjalanan Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv' adalah karya Yuddy lainnya.

"Dalam pengetahuan saya dari tiga buku karya Pak Yuddy benar-benar menggambarkan nilai-nilai yang sangat berharga di Ukraina dan Indonesia seperti persahabatan, kemanusiaan, serta keberanian. Sangat berharga bagi kita terutama saat ini di negara kami sedang mengalami perang yang sangat buruk dan brutal," jelas Vasyl.

Diketahui, Order of Merit adalah bintang jasa yang diberikan pemerintah Ukraina, umumnya kepada warga negaranya yang berhasil melakukan  pencapaian luar biasa di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, militer atau politik. Penghargaan ini untuk pertama kalinya diberikan oleh Presiden Ukraina, Leonid Kravchuk, pada 18 Agustus 1992.

Pada 22 September 1996 penghargaan diperlebar menjadi tiga jenis Order of Merit, yakni kelas 1, 2 dan 3. Mereka yang dianugerahi Order of Merit memiliki gelar resmi Chevalier of the Order of Merit.

Awalnya hanya warga Ukraina yang berhak mendapatkan Order of Merit. Tetapi pada perjalanan waktu, Order of Merit juga diberikan kepada warga negara mana pun yang dinilai layak menerimanya. Selain Yuddy Chrisnandy, Raja Yordania, King Abdullah II, tercatat merupakan penerima penghargaan serupa dari Ukraina.

Yuddy sendiri memang bukanlah figur yang asing di Indonesia. Sebelum menjadi Dubes di Ukraina, ia merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) pada tahun 2014 hingga 2016.

Selama serangan Rusia ke Ukraina, Yuddy juga dikenal vokal dalam menyuarakan kepedulian terhadap Kyiv. Ia menegaskan bahwa Rusia harus segera menghentikan agresinya di negara itu. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya