Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Texas Dianggap Gagal Atasi Penembakan di Uvalde

Basuki Eka Purnama
22/6/2022 08:15
Polisi Texas Dianggap Gagal Atasi Penembakan di Uvalde
Polisi berjaga-jaga di luar SD Robb di Uvalde, Texas, AS, usai penembakan yang menewaskan 19 pelajar dan dua guru.(AFP/CHANDAN KHANNA)

TANGGAPAN polisi terhadap aksi penembakan di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, bulan lalu, dianggap sebagai kegagalan besar. Hal itu diungkapkan seorang pejabat penegak hukum Texas dalam dengar pendapat di Senat Amerika Serikat (AS), Selasa (21/6).

Sebanyak 19 pelajar dan dua guru tewas ketika seorang remaja bersenjata api melepaskan tembakan di SD Robb pada 24 Mei. Itu merupakan penembakan terburuk di sekolah AS dalam satu dekade terakhir.

Polisi setempat mendapat kecaman setelah terungkap mereka telah menempatkan puluhan polisi di luar kelas namun tidak melakukan apa-apa saat para murid ditembaki.

Baca juga: Pelajar Kisahkan Kengerian Penembakan di Texas kepada Kongres AS

Kepala Keamanan Publik Texas Steve McCraw, kepada para senator yang menyelidiki tanggapan polisi atas aksi penembakan itu mengatakan polisi memiliki waktu yang memadai dan perlengkapan lengkap untuk mengehntikan pelaku penembakan, beberapa menit setelah dia masuk ke sekolah itu.

Namun, mereka memutuskan menunggu selama hampir 1 jam dan 15 menit sebelum melakukan konfrontasi dengan pelaku penembakan berusia 18 tahun itu.

"Tiga menit setelah pelaku memasuki bangunan, sudah ada sejumlah polisi bersenjata lengkap dan mengenai baju pelindung yang bisa mengisolasi dan menetralisir pelaku," ujar McCaw.

"Hal yang menghentikan para polisi itu memasuki kelas 111 dan 112 adalah komandan di lapangan, yang memutuskan nyawa para polisi ini lebih penting ketimbang nyawa anak-anak tersebut," lanjutnya.

McCaw, menuding komandan lapangan, Pete Arrendondo, yang dalam sebuah wawancara mengaku dirinya tidak bertanggung jawab atas keputusan di lapangan, telah membuat keputusan yang amat sangat buruk.

"Para polisi memiliki senjata, anak-anak tidak. Polisi memiliki banu pelindung, anak-anak. Para polisi telah terlatih sementara pelaku tidak," tegas McCaw.

Arrendondo mengklaim kunci kelas yang dimaksud terkunci sehingga para polisi tidak bisa mendekati pelaku penembakan namun hal itu dibantah McCaw.

"Mereka memutuskan menunggu kunci, yang ternyata tidak dibutuhkan," ungkap McCaw. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya