Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden akan membuat sejarah PADA bulan depan dengan penerbangan langsung antara Israel dan Arab Saudi. Ia akan bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan mengabaikan upaya mengucilkan pemimpin de facto kerajaan minyak itu atas pembunuhan seorang oposan.
Gedung Putih mengakhiri spekulasi berminggu-minggu pada Selasa (14/6) dengan mengumumkan bahwa Biden akan melakukan perjalanan ke Israel, Tepi Barat Palestina, dan Arab Saudi mulai 13-16 Juli. Ini akan menjadi perjalanan pertama Biden ke Timur Tengah sebagai presiden. Selain pertemuan dengan para pemimpin di ketiga tempat, dia akan menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk regional di Arab Saudi.
Ada keinginan luas bahwa Biden dapat mengamankan dorongan produksi minyak Saudi dalam upaya menjinakkan biaya bahan bakar yang melonjak dan inflasi di dalam negeri menjelang pemilihan kongres paruh waktu saat Partai Demokratnya berisiko kalah. Apa pun hasilnya, pertemuannya dengan putra mahkota, yang sering disebut sebagai MBS, akan menandai perubahan kebijakan yang kontroversial.
Sebagai kandidat presiden, Biden mengatakan pembunuhan dan mutilasi Jamal Khashoggi--seorang warga AS kelahiran Saudi yang dikenal karena menulis artikel kritis tentang penguasa Saudi di The Washington Post--pada 208 telah menjadikan negara itu pariah. Temuan intelijen AS yang dirilis oleh pemerintahan Biden mengidentifikasi MBS sebagai dalang operasi tersebut.
Baca juga: Biden akan Kunjungi Saudi yang Ingin Dijadikan Paria
Gedung Putih menegaskan bahwa keamanan energi akan menjadi topik di Arab Saudi. Para pejabat menekankan bahwa seluruh perjalanan memiliki tujuan diplomatik yang lebih luas.
Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre menekankan bahwa kunjungan ke kawasan Timur Tengah merupakan puncak dari diplomasi selama berbulan-bulan alias bukan didorong oleh masalah politik domestik baru-baru ini. Biden akan terlibat dengan hampir selusin pemimpin selama perjalanan singkat tetapi intens. Ini menunjukkan, "Kembalinya kepemimpinan Amerika," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan.
Tur dimulai dengan bertemu Perdana Menteri Naftali Bennett di Israel. Negara ini menjadi yang pertama kali dikunjungi Biden setelah hampir 50 tahun lalu sebagai senator muda.
Akan ada penekanan pada dukungan AS yang melimpah untuk angkatan bersenjata Israel, termasuk sistem pertahanan antirudal Iron Dome. Di saat yang sama ada ketegangan atas kegagalan yang sedang berlangsung untuk menghidupkan kembali pakta internasional yang membatasi pengembangan nuklir Iran.
"Saat berada di Israel, presiden kemungkinan akan mengunjungi area sistem pertahanan ini digunakan serta mendiskusikan inovasi baru antara negara kita yang menggunakan teknologi laser untuk mengalahkan rudal dan ancaman udara lain," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama. "Presiden akan menegaskan kembali komitmen kuat terhadap keamanan Israel."
Baca juga: Iran Sebut Zionis Kontrol Kebijakan AS terkait Kesepakatan Nuklir
Biden akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, kemungkinan di Betlehem, kata pejabat AS itu. Biden akan menekankan komitmen seumur hidupnya untuk solusi dua negara untuk Palestina dan Israel serta memulihkan hubungan AS dengan Palestina yang hampir terputus di bawah pendahulunya Donald Trump.
Bagian dari perjalanan yang akan membuat sejarah--dan menghasilkan obrolan terbanyak--datang di akhir kunjungan.
Penerbangan Biden dari Israel ke Jeddah akan menjadi yang pertama dilakukan seorang presiden AS dari Israel ke negara Arab yang tidak mengakui negara itu. Pada 2017, Trump melakukan perjalanan terbalik.
Sesampai di sana, Biden akan menghadiri Dewan Kerja Sama Teluk dengan para pemimpin dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Turut bergabung pada ajang itu ialah para pemimpin Mesir, Irak, dan Yordania, kata pejabat AS.
Prioritas bagi Biden yaitu mempertahankan gencatan senjata yang baru-baru ini diperpanjang di Yaman, menekan Iran, memajukan hak asasi manusia, serta memastikan energi global dan ketahanan pangan.
Biden juga akan bergabung dengan pertemuan puncak virtual yang disebut kelompok diplomatik I2-U2 India, Israel, UEA, dan Amerika Serikat. Fokus mereka pada krisis keamanan pangan yang dipicu oleh invasi Rusia ke eksportir pertanian utama, Ukraina.
Namun, pertemuan yang paling dipelototi dunia yaitu antara Biden dan MBS. "Kita dapat mengharapkan presiden untuk melihat putra mahkota," kata pejabat AS itu sambil menolak anggapan bahwa Biden mundur dari prinsipnya.
Baca juga: Turki Jamin Keamanan setelah Israel Desak Warganya Angkat Kaki
"Kebijakan AS menuntut kalibrasi ulang hubungan," setelah pembunuhan Khashoggi, "Bukan perpecahan," kata pejabat itu. Pejabat itu menunjukkan bahwa Arab Saudi menjadi mitra strategis AS selama delapan dekade dan merupakan rumah bagi sekitar 70.000 orang Amerika.
Kunjungan tersebut, menurut pejabat tersebut, disebut, "Hal cerdas untuk dilakukan pada waktu yang tepat dan menawarkan kesempatan keuntungan yang signifikan bagi Amerika Serikat, Arab Saudi, dan kawasan Timur Tengah." (AFP/OL-14)
Jerman menyambut keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut sanksi terhadap Suriah.
SAAT negara-negara berebut memahami cara bekerja sama dengan Presiden AS Donald Trump, Arab Saudi telah memberi contoh dengan rencana investasinya senilai US$1,3 triliun.
Pada Rabu, Presiden Donald Trump mengadakan percakapan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang merupakan percakapan pertama dengan pemimpin asing.
Keputusan yang dihasilkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sangat penting dalam menghentikan agresi Israel terhadap Palestina dan Libanon yang hingga kini masih berlangsung.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu (10/11) tidak dapat hadir pada KTT ke-2 Gabungan Arab-Islam di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pekan ini. Soalnya, jadwal Pezeshkian yang padat.
PUTRA Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa ia secara pribadi tidak peduli dengan masalah Palestina.
Jerman melanjutkan ekspor senjata langsung ke Arab Saudi dengan menyetujui penjualan rudal. Langkah ini mengakhiri blokade yang berlaku sejak 2018.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Hakim federal Washington John Bates mengikuti permintaan pemerintah AS bahwa Salman menikmati kekebalan di pengadilan AS sebagai kepala negara asing.
Pernyataan Gedung Putih itu menanggapi kecaman Amnesty International yang menyebut pemberian imunitas untuk Pangeran Mohammed bin Salman adalah pengkhinatan.
Seorang wanita Arab Saudi baru-baru ini divonis penjara selama 45 tahun. Ini karena ia menggunakan Twitter untuk menantang raja dan putra mahkota negara itu.
Putra mahkota menyinggung tindakan AS yang mencoba memaksakan nilai-nilainya kepada negara lain, dapat menjadi bumerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved