Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ELON Musk, Selasa (10/5), mengatakan sebagai calon pemilik Twitter, dirinya akan mencabut blokir terhadap Donald Trump dengan alasan keputusan untuk memblokir mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu menyebabkan ada bagian dari warga AS yang terasingkan.
Pernyataan Musk itu memicu kekhawatiran di antara aktivis bahwa Trump akan membuka pintu bendungan kebencian ke Twitter.
"Saya akan mencabut blokir itu," ujar Musk sembari menggarisbawahi bahwa dirinya belum resmi menjadi pemilik Twitter jadi dirinya belum bisa melakukan hal itu.
Baca juga: Elon Musk Berambisi Naikkan Pendapatan Twitter Lima Kali Lipat
Pembelian Twitter seharga US$44 miliarn oleh Musk masih harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan regulator namun pemilik Tesla itu mengaku optimistis.
"Saya rasa memblokir Donald Trump adalah keputusan yang salah. Pasalnya, keputusan itu mengalienasi sebagian besar warga AS dan pada akhirnya tidak membuat Trump tidak memiliki suara," tegas Musk.
Trump didepak dari Twitter dan sosial media lainnya setelah para pendukungnya, yang dipicu oleh cicitan dan pidatonya yang menuding terjadinya kecurangan dalam pemilu, menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 dalam upaya mencegah pengesahan Joe Biden sebagai pemenang pemilu presiden AS.
Musk merasionalisasi rencananya untuk mencabut skorsing terhadap Trump dengan menyebut skorsing permanen di Twitter haruslah sangat langka dan dilakukan terhadap akun yang menyebabkarn spam, menipu, atau dikendalikan oleh bots.
"Tapi, itu tidak berarti seseorang bisa bebas mengatakan apa pun yang dia mau," kata Musk.
"Jika seseorang mengatakan hal yang ilegal atau merusak, mereka pasti akan dihukum. Namun, hukuman itu akan berupa skorsing sementara atau cicitan mereka dibuat tidak tampak," lanjutnya.
Adapun Trump telah menegaskan tidak akan kembali ke Twitter meski skorsingnya dicabut. Dia mengaku akan tetap menggunakan media sosial buatannya sendiri meski media sosial itu gagal menarik perhatian seperti yang dia inginkan. (AFP/OL-1)
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.
Donald Trump membahas rencana peningkatan peran AS dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
Alec Luhn, jurnalis iklim asal Amerika Serikat dilaporkan hilang saat melakukan pendakian solo di Taman Nasional Folgefonna, Norwegia.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
PEMILIK media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, mengatakan bahwa pihaknya menemukan arsip video untuk aplikasi video pendek Vine, yang diduga telah dihapus.
Sebuah teknologi inovatif muncul dari bayang-bayang lab X Alphabet. Solusi internet berbasis laser Taara merevolusi konektivitas dengan kecepatan yang membuat Starlink milik Elon Musk
Tiongkok berhasil uji coba chip otak Beinao-1 pada pasien ALS, menandingi Neuralink milik Elon Musk.
Pentagon tanda tangani kontrak senilai US$200 juta dengan xAI milik Elon Musk.
xAI menyampaikan permintaan maaf resmi setelah Grok memuji Adolf Hitler dan komentar antisemitisme.
Chatbot Grok kembali menuai kontroversi setelah memuji Adolf Hitler dan menyampaikan komentar antisemitik di platform X.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved