PUSAT Sosial Sada (Sada Social center), yang berspesialisasi dalam melindungi narasi Palestina di platform media sosial, mengatakan bahwa pihaknya memantau sejumlah pelanggaran di Facebook terhadap konten Palestina untuk liputan mereka tentang peristiwa terkini. Padahal konten berita itu tidak melanggar kebijakan administrasi Facebook.
Dilansir kantor berita Palestina, Wafa, Sada Social telah mengecam serangan Meta sebagai pemilik Facebook terhadap halaman dan akun berita Palestina karena liputan mereka tentang serangan Israel baru-baru ini di Masjid Al-Aqsa selama salat Subuh pada Jumat (15/4) kedua Ramadan.
Facebook, tanpa peringatan sebelumnya, menghapus halaman Berita Al-Qastal (Al-Qastal News) sebagai salah satu halaman paling menonjol yang mengkhususkan diri dalam acara-acara Jerusalem. Padahal kepatuhannya ketat terhadap standar penerbitannya.
Baca juga: Israel Serang Masjid Al Aqsa, MUI: Negara Tak Beradab, Dipimpin Penjahat Kemanusiaan
Administrasi Al-Qastal mengatakan bahwa Facebook tidak mengirim pesan apa pun seperti biasa. Facebook hanya menekankan bahwa penghapusan halaman mereka diminta oleh pendudukan Israel yang tidak ingin serangkaian kejahatannya terhadap rakyat Palestina terungkap ke dunia.
Sada Social menganggap bahwa kampanye itu berdiri melawan penjajahan Israel untuk mengencangkan cengkeramannya kepada Palestina. Bahkan media mereka di ruang situs biru (Facebook) yang mengeklaim bahwa itu didirikan untuk ruang bebas dan ekspresi pendapat.
Baca juga: Kepala Pasukan Quds IRGC Iran Bicara Hizbullah dan Houthi
Pusat itu juga menunjukkan perlunya berkomunikasi dengannya bagi siapa saja yang menjadi sasaran pelanggaran digital karena konten Palestina di platform media sosial, terutama platform media dan jurnalis. (OL-14)