Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Washington dan Kyiv Berpesta Usai Bakar Moskva

Cahya Mulyana
15/4/2022 14:27
Washington dan Kyiv Berpesta Usai Bakar Moskva
Kapal perang Moskva.(AFP)

Rusia mengatakan kapal perang utamanya, Moskva tenggelam di Laut Hitam pada Kamis (14 April) usai ledakan dan kebakaran. Pihak Ukraina mengklaim rudalnya yang menyebabkan kapal berisi 500 awak itu karam.

“Ketika kapal penjelajah Moskva sedang ditarik ke pelabuhan tujuan, kapal kehilangan stabilitas karena kerusakan lambung akibat kebakaran,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

“Dalam kondisi laut yang penuh badai, kapal itu tenggelam,” katanya. Insiden itu terjadi ketika angkatan laut Rusia melanjutkan pengeboman kota-kota Ukraina di Laut Hitam hampir 50 hari setelah meluncurkan invasi.

Penduduk Odesa dan Mariupol, di Laut Azov yang berdekatan, telah bersiap untuk serangan baru Rusia. Amerika Serikat mengatakan tidak memiliki informasi akurat untuk mengkonfirmasi penyebab utama kehancuran Moskow. “(Tapi) tentu saja, dengan cara ini terungkap, ini merupakan pukulan besar bagi Rusia,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

Pasukan Rusia telah mundur dari beberapa bagian utara Ukraina setelah menderita kerugian besar dan gagal merebut ibu kota Kyiv. Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Moskow sedang melakukan serangan baru di wilayah Donbas timur.

Rusia melancarkan serangannya sebagian untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO. Namun invasi tersebut telah mendorong Finlandia, yang memiliki perbatasan panjang dengan Rusia, dan Swedia di dekatnya untuk mempertimbangkan bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS.

Moskow memperingatkan NATO jika Swedia dan Finlandia bergabung, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di daerah kantong Rusia di Laut Baltik, di jantung Eropa.

Rusia mengatakan pada hari Rabu lebih dari 1.000 marinir Ukraina dari salah satu unit yang masih bertahan di Mariupol telah menyerah. Pejabat Ukraina tidak berkomentar dan Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Kota itu menghubungkan Donbas timur yang dikuasai separatis dan wilayah Krimea yang direbut dan dianeksasi pada 2014. Ukraina mengatakan ribuan orang diyakini tewas di Mariupol, di mana upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga sipil.

Pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 815 orang telah dievakuasi dari kota selama 24 jam terakhir namun Ukraina mengatakan angka sebenarnya adalah 289.

Andriy Nyebytov, kepala polisi wilayah Kyiv, mengatakan lebih dari 800 mayat telah ditemukan di tiga distrik yang telah diduduki oleh pasukan Rusia. “Kami menemukan hal-hal yang mengerikan: mayat terkubur dan tersembunyi dari orang-orang yang disiksa dan ditembak, dan yang meninggal akibat tembakan mortir dan artileri,” kata Nyebytov.

Rusia membantah menyerang warga sipil dan mengatakan beberapa laporan telah dibuat untuk tujuan propaganda. (Straits Times/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya