Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ukraina Tangkap Konglomerat Pro Rusia

Cahya Mulyana
13/4/2022 11:06
Ukraina Tangkap Konglomerat Pro Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky(AFP )

Pihak berwenang Ukraina menangkap seorang konglomerat pro-Kremlin yang melarikan diri dari tahanan rumah setelah invasi Rusia, Viktor Medvedchuk. Keberhasilan ini diungkap oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan memposting fotonya yang tampak acak-acakan dengan tangan diborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina.

"Operasi khusus dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina. Sudah selesai dilakukan dengan baik!" Zelenskyy menulis di Telegram.

Kepala badan keamanan Ivan Bakanov mengatakan para agen melakukan operasi khusus multi-level secepat kilat dan berbahaya untuk menahan konglomerat sekaligus anggota parlemen yang bersahabat dengan Rusia itu.

"Tidak ada pengkhianat yang akan lolos dari hukuman dan semua akan dimintai pertanggungjawaban di bawah hukum Ukraina," katanya.

Medvedchuk, salah satu orang terkaya di Ukraina, adalah sosok yang sangat kontroversial karena kedekatannya dengan Moskow. Dia adalah pemimpin partai oposisi, Partai For Life. Taipan bisnis berusia 67 tahun itu dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sekaligus ayah baptis bagi putri bungsunya Darya.

Dia menjadi tahanan rumah sejak tahun lalu atas tuduhan makar dan mencuri sumber daya alam dari Krimea yang dicaplok Rusia dan menyerahkan rahasia militer Ukraina ke Moskow. Medvedchuk dilaporkan melarikan diri tak lama setelah Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Polisi mengatakan mereka tidak menemukannya di alamat rumahnya pada 26 Februari, dan mengumumkan dia hilang sehari kemudian. Tindakan keras Kyiv terhadap Medvedchuk memicu kemarahan di Kremlin.

Bahkan Putin berjanji akan membalas penganiayaan politik terhadap pengikutnya di Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari penahanan Medvedchuk, mengatakan banyak informasi palsu yang diproduksi Ukraina.

Dalam pidato pagi hari pada hari Rabu, Zelenskiy mengusulkan untuk menukar Medvedchuk dengan tahanan perang pria dan wanita yang ditahan oleh pasukan Rusia. "Penting bagi pasukan keamanan dan pasukan militer kami untuk mempertimbangkan kemungkinan seperti itu”. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya