Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Tentara Rusia penuh dengan informan dan menggunakan metode perang yang lama melawan pasukan Ukraina. Hal itu disampaikan oleh kepala badan intelijen pertahanan Ukraina GUR dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat (25/3).
Brigadir Jenderal Kyrylo Budanov juga mengatakan kepada publikasi AS The Nation bahwa sejumlah besar orang telah dimobilisasi untuk terlibat dalam perang gerilya di belakang garis Rusia.
Budanov mengatakan bahwa meskipun pasukan Ukraina telah bertahan melawan militer Rusia selama sebulan, situasinya tetap sangat sulit.
"Kami memiliki pasukan Rusia yang besar di wilayah kami, dan mereka telah mengepung kota-kota Ukraina," katanya. "Adapun prospek perdamaian, terlepas dari negosiasi, itu masih tetap kabur dan tidak dapat diprediksi," lanjutnya.
Budanov mengatakan kepada The Nation bahwa pasukan Ukraina telah diuntungkan oleh "salah perhitungan" yang dilakukan Rusia.
"Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali, dan kami menggunakan kesalahan perhitungan ini," kata Budanov.
"Tentara Ukraina telah menunjukkan bahwa tentara Rusia sebagai tentara kedua di dunia adalah mitos besar, dan itu hanya konsentrasi tenaga kerja abad pertengahan, metode perang lama," katanya.
Dia mengatakan Ukraina telah memanfaatkan informan secara efektif.
"Kami memiliki banyak informan di dalam tentara Rusia, tidak hanya di tentara Rusia, tetapi juga di lingkaran politik dan kepemimpinan mereka," kata Budanov.
"Pada November, kami sudah tahu tentang niat Rusia, dan Anda dapat melihat bahwa semuanya berhasil," katanya. "Adapun tanggalnya, itu berubah beberapa kali," tambahnya.
Dia mengatakan Ukraina melacak pasukan Chechnya yang berjuang untuk Rusia menggunakan ponsel mereka dan sumber intelijen manusia.
"Kami memiliki banyak informan di dalam jajaran Chechnya," katanya. "Begitu mereka mulai mempersiapkan operasi apa pun, kami tahu itu dari informan kami," katanya.
Budanov mengatakan pasukan Rusia juga harus menghadapi pemberontak. (AFP/OL-12)
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.Â
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan peningkatan belanja pertahanan oleh NATO bukanlah ancaman bagi negaranya.
KOMISI Eropa memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas aneksasi ilegal wilayah Krimea dan kota Sevastopol hingga 23 Juni 2026.
Ukraina dan Rusia menyelesaikan tahap akhir dari kesepakatan pertukaran jenazah prajurit yang gugur dalam perang.
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved