Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pentagon: Hampir Semua Pasukan Rusia Sudah Dikerahkan

Nur Aivanni
08/3/2022 10:05
Pentagon: Hampir Semua Pasukan Rusia Sudah Dikerahkan
Tentara Ukraina mengamati sekitarnya setelah pertempuran dengan tentara Rusia di Kyiv, Ukraina padaSabtu (26/2/2022).(Sergei Supinsky/AFP)

PENTAGON atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/3), mengatakan bahwa Rusia telah mengerahkan hampir semua kekuatan tempurnya yang ditempatkan di sepanjang perbatasan ke Ukraina.

Dengan operasi intensif Presiden Rusia Vladimir Putin, Departemen Pertahanan AS juga memperingatkan bahwa serangan Rusia terhadap warga sipil meningkat dan bahwa Moskow berusaha merekrut pejuang asing, terutama dari Suriah, untuk perang tersebut.

Namun, juru bicara Pentagon John Kirby, mengatakan bahwa pasukan Rusia benar-benar belum membuat kemajuan yang berarti dalam beberapa hari terakhir.

AS telah mengerahkan 12.000 tentara tambahan ke Eropa sejak Februari, tetapi Presiden AS Joe Biden telah menekankan bahwa pasukan AS tidak akan terlibat dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina.

Selama akhir pekan, Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan sekitar 500 personel militer tambahan ke lokasi-lokasi di Eropa, khususnya sayap timur NATO.

Baca juga: PBB Serukan Adanya jalur Aman untuk Bantuan kemanusiaan ke Ukraina

Kirby mengatakan Departemen Pertahanan telah menilai bahwa dari pasukan Rusia yang dibangun di sepanjang perbatasan - yang diperkirakan oleh negara-negara Barat lebih dari 150.000 tentara, Putin memiliki hampir semua kekuatan tempur massal yang dia kumpulkan di dalam Ukraina.

Dengan Ukraina mencoba untuk menahan serangan di teluk, kata Pentagon, Rusia telah terlibat dalam lebih banyak serangan jarak jauh - gabungan antara pemboman, peluncuran roket, serangan artileri dan lebih dari 625 rudal - untuk menebus kurangnya pergerakan mereka di darat.

"Kami percaya bahwa mereka mengalami masalah semangat tempur, pasokan, bahan bakar, dan makanan. Mereka menghadapi perlawanan Ukraina yang sangat gigih," tandasnya. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya