Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Putin Larang Warga Rusia Transfer Valas ke Luar Negeri Mulai Hari Ini

Basuki Eka Purnama
01/3/2022 07:13
Putin Larang Warga Rusia Transfer Valas ke Luar Negeri Mulai Hari Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin(AFP/ANDREJ ISAKOVIC)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan larangan pinjaman valuta asing dan transfer oleh warga Rusia ke luar negeri sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Moskow.

Presiden Rusia itu juga menandatangani undang-undang yang memerintahkan seluruh perusahaan pengekspor untuk menjual 80% dari pendapatan devisa mereka yang dibuat sejak 1 Januari di pasar, demikian diumumkan Kremlin, Selasa (1/3) WIB.

Larangan itu dikeluarkan Moskow setelah Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Inggris akan mengunci Sberbank Rusia dari kliring sterling dan menjatuhkan sanksi pada tiga bank lain. 

Baca juga: Abramovich akan Pimpin Dialog Ukraina-Rusia

Truss juga mengatakan akan ada pembekuan aset penuh pada pemberi pinjaman Rusia dalam beberapa hari ke depan.

Pemerintah Inggris juga meminta warganya untuk tidak melakukan semua perjalanan ke Rusia dan memerintahkan otoritas pelabuhan di negara itu untuk melarang kapal apa pun milik Rusia guna meningkatkan tekanan terhadap Moskow.

Mata uang Rubel Rusia jatuh tajam pada perdagangan Senin (28/2) pagi. Bank Sentral Rusia menaikkan lebih dari dua kali lipat suku bunga utamanya menjadi 20% sebagai langkah darurat setelah Barat memberlakukan sanksi ekonomi lebih lanjut selama akhir pekan.

Ini termasuk keputusan Barat untuk membekukan cadangan mata uang utama Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sanksi Barat ini berpotensi menghancurkan stabilitas keuangan negara itu.

Katya, warga Kota Moskow, mengatakan kepada The Independent, "Kartu bank Rusia saya tidak berfungsi lagi. Saya juga ingin menukar rubel yang saya miliki dengan uang tunai, tetapi nilai tukarnya sangat buruk sehingga tidak ada gunanya." (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya