Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan bahwa 138 warga negara Indonesia (WNI) yang kini berada di Ukraina dalam kondisi aman. Para WNI tersebut tersebar di sejumlah daerah, dengan mayoritas menetap di Kiev dan Odessa.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan rencana evakuasi para WNI yang disesuaikan dengan kondisi terkini di Ukraina. Seperti diketahui, pasukan Rusia telah menyerang Ukraina usai Presiden Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di timur negara tersebut.
“Dalam komunikasi melalui WhatsApp grup, kami mendapat informasi bahwa warga negara kita yang berada di sana saat ini masih dalam kondisi aman, mereka tetap tenang. Sesuai dengan rencana kontingensi, kami telah meminta WNI agar dapat berkumpul ke KBRI kita yang ada di Kiev,” kata Judha dalam press briefing pada Kamis (24/2).
Baca juga: Konflik Memanas, Wilayah Udara Ukraina dan Rusia Ditutup
Lebih lanjut Judha menjelaskan, rencana kontingensi ini telah ditetapkan berdasarkan kordinasi intensif antara KBRI Kiev dengan berbagai pihak terkait, yang terdiri dari berbagai macam status darurat mulai dari Siaga 3, Siaga 2, dan Siaga 1. Dari setiap status ada beberapa langkah evakuasi untuk mengamankan para WNI.
Di Ukraina timur, wilayah yang dekat dengan konflik tercatat ada 11 WNI dari 138 orang yang bertempat tinggal di Ukraina.
“Kita minta mereka untuk dapat mendekat berkumpul ke KBRI Kiev, namun jika tidak memungkinkan, sesuai dengan rencana kontingensi ada titik-titik yang sudah ditetapkan sebagai titik kumpul para WNI kita,” tuturnya.
“Sedangkan yang ada di Odessa, kita melihat situasinya. Jika tidak memungkinkan untuk mendekat, kita akan meminta mereka untuk tinggal dulu di Odessa sambil kita mencari jalur aman. Tentu kita berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menjamin jalur yang aman untuk evakuasi WNI,” terangnya.
Pengaruh bagi Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah menuturkan bahwa baik Rusia maupun Ukraina merupakan negara sahabat yang memiliki hubungan bilateral, termasuk perdagangan dan investasi, yang baik bagi Indonesia.
Oleh sebab itu, pertikaian yang terjadi antara Ukraina dan Rusia tentu akan menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia, terutama di era pandemi covid-19 seperti saat ini, di mana perekonomian global sedang mengalami kontraksi.
“Apabila terjadi konflik pengaruhnya tidak hanya dirasakan oleh negara di kawasan tersebut, namun juga dirasakan oleh berbagai negara di kawasan lainnya. Kita akan terdampak dalam konteks aliran perdagangan misalnya dan aliran pergerakan manusia,” terang Faiz.
Lebih lanjut dia menuturkan, sanksi yang dijatuhkan sejumlah negara, khususnya kepada Rusia, juga dapat mempengaruhi pola perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut.
“Konflik yang terjadi di sana, apabila terus mengalami ekskalasi akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung bagi kepentingan Indonesia di kawasan Eropa dan secara global menimbulkan tekanan baru bagi kepentingan berbagai negara untuk pulih kembali dari tantangan pandemi,” tandasnya. (Aiw/OL-09)
Ukraina mengalami serangan udara terbesar sejak invasi 2022 dengan ratusan drone dan rudal diluncurkan Rusia.
Atlet-atlet Rusia memiliki kapasitas dan kualitas yang lumayan bagus.
Donald Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Roman Starovoit, mantan Menteri Transportasi Rusia, ditemukan tewas setelah dipecat Presiden Putin.
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
RUSIA melancarkan serangan udara paling intens sejak awal invasi ke Ukraina pada Selasa (8/7) malam, yang turut memicu reaksi cepat dari NATO.
SITUASI di Eropa Timur memanas setelah Rusia meluncurkan serangan udara terbesar sejak invasinya ke Ukraina dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved