SEORANG dokter bedah di Prancis menghadapi gugatan hukum dan kemungkinan sanksi disiplin karena berusaha menjual foto rontgen seorang pengunjung konser yang terkena tembakan di Bataclan, Paris, 2015 lalu.
Dokter bedah ortopedi Emmanuel Masmejean, yang berpraktik di Rumah Sakit Georges Pompidou di Paris, pertama kali dilaporkan oleh laman daring Mediapart, Sabtu (22/1), karena menjual foto rontgen sebagai NFT tanpa persetujuan pasien yang bersangkutan.
Foto rontgen yang memperlihatkan lengan berisi peluru senapn Kalshnikov itu dijual seharga US$2.776 di laman daring OpenSea, yang khusus menjual NFT.
Baca juga: Prancis Catat Rekor Baru Kasus Harian Covid-19
Kepala rumah sakit di Paris tempat Mamejean bekerja, Martin Hirsch, lewat Twitter, mengatakan gugatan kriminal dan profesional telah diajukan kepada dokter tersebut karena perilakunya uyang tidak pantas.
"Aksi ini berlawanan dengan praktik profesional, membahayaan kerahasiaan medis, dan berlawanan dengan kebijakan rumah sakit kami," tulis Hirsch dalam pesan yang dikirimkan ke staf rumah sakitnya.
Ketika dihubungi Mediapart, Masmejean mengakui aksinya adalah sebuah kesalahan dan mengaku menyesal tidak meminta izin dulu kepada pasien bersangkutan.
Pasien itu tidak diidentifikasi namun disebut sebagai seorang perempuan muda yang kekasihnya tewas dalam serangan di Bataclan, yang menewaskan 130 orang. (AFP/OL-1)