Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PRESIDEN Joko Widodo akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1).
Kedua pemimpin negara tersebut akan memimpin pertemuan bilateral untuk membahas sejumlah isu strategis.
"Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong juga menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Senin (24/1).
Baca juga : Iran Mungkin Sepakati Pertukaran Tahanan AS-Iran dan Perjanjian Nuklir
Kepala negara bertolak ke Kepulauan Riau selepas melakukan kunjungan kerja di Sumatra Selatan, Senin.
Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, presiden dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Palembang, sekitar pukul 18.00 WIB.
Setibanya di Bandar Udara Raja Haji Fisabillah, Kota Tanjung Pinang, Jokowi disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Satu (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Aris Budiman Bulo. (OL-7)
PERSIDANGAN ekstradisi buron dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP-E, Paulus Tannos alias Tjhin Thian Po, belum menghasilkan putusan.
Suryopratomo mengatakan, perlawanan Tannos membuat proses ekstradisi tidak akan berjalan cepat. Sidang dimulai lagi dengan agenda mendengarkan saksi dari kubu Tannos, pada 7 Juli 2025.
Jika mengacu pada jadwal persidangan, Supratman memperkirakan m pada 25 Juni seharusnya sudah keluar hasil putusan sidang.
Percepatan pemulangan Tannos itu merupakan komitmen perjanjian ekstradisi yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dan Singapura.
Buktinya, permintaan penangguhan penahanan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-E itu ditolak.
kesempatan banding yang diberikan pengadilan Singapura Paulus Tannos mengenai putusan ekstradisi, justru merugikan Indonesia.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengawali pertemuan dengan perbincangan dua mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral para menteri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved