SEBANYAK 26 orang dilaporkan tewas setelah gempa bumi melanda Afghanistan barat, Senin (17/1).
“Para korban tewas ketika atap rumah mereka runtuh di Distrik Qadis di Provinsi barat Badghis,” kata juru bicara Provinsi Baghdis, Baz Mohammad Sarwary.
Gempa dangkal itu berkekuatan 5,3 SR, menurut Survei Geologi AS.
"Lima perempuan dan empat anak-anak termasuk di antara 26 orang yang tewas dalam gempa bumi itu," tutur Sarwary, seraya menambahkan empat lainnya terluka.
Baca juga: Sekjen PBB Serukan Pencegahan Derita Lebih Parah di Afghanistan
Dia menjelaskan, gempa itu juga menimbulkan kerusakan di perkampungan di Distrik Muqr di provinsi itu tetapi rinciannya, termasuk korban jiwa, masih belum tersedia.
Afghanistan sudah berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan, diperburuk dengan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus, sehingga negara-negara Barat membekukan bantuan internasional dan akses ke aset yang disimpan di luar negeri.
Qadis adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan yang menghancurkan, hanya mendapat sedikit manfaat dari bantuan internasional dalam 20 tahun terakhir.
Negara ini sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah dan bangunan yang dibangun seadanya di Afghanistan yang miskin.
Pada 2015, hampir 280 orang tewas ketika gempa berkekuatan 7,5 SR yang berpusat di pegunungan melanda Asia Selatan, dengan sebagian besar kematian dilaporkan terjadi di Pakistan.
Dalam bencana itu, 12 gadis muda Afghanistan tewas terinjak-injak saat mereka mencoba melarikan diri dari gedung sekolah mereka yang berguncang. (France24/OL-1)