Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Badan Meteorologi Malaysia Bantah Tuduhan bahwa Pihaknya Gagal Keluarkan Peringatan Curah Hujan

Atikah Ishmah Winahyu
20/12/2021 10:45
Badan Meteorologi Malaysia Bantah Tuduhan bahwa Pihaknya Gagal Keluarkan Peringatan Curah Hujan
Ilustrasi(AFP)

BADAN Meteorologi Malaysia mengatakan telah memberikan informasi dan peringatan tentang hujan terus menerus yang dapat menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di seluruh negeri sejak 11 Desember 2021 lalu.

Tanggapan ini muncul di tengah tuduhan yang beredar di media sosial bahwa departemen tersebut gagal memantau dan memperbarui informasi.

Direktur Jenderal MetMalaysia Muhammad Helmi Abdullah mengatakan pada Minggu (19/12) telah sering merilis peringatan hujan yang melibatkan Terengganu, Pahang dan Johor sejak 11 Desember.

Dia menanggapi seorang pengguna Facebook yang menuduh bahwa departemen tersebut telah gagal memberikan peringatan atau memberikan informasi terbaru tentang Topan Rai dan Depresi Tropis Dua Puluh Sembilan.

Muhammad Helmi menunjukkan bahwa departemen tersebut telah mengeluarkan peringatan tentang Topan Rai pada Jumat (17/12) pukul 05.45 pagi saat memasuki area pemantauan negara.

"Anjuran ini diperbarui setiap tiga jam ketika topan berada di area pemantauan negara dan dibagikan melalui situs web resmi kami,” terangnya.

"Informasi terbaru tentang sistem tekanan rendah dan Topan Rai juga diumumkan di TV1 dua kali sehari pada jam 8 pagi melalui program Selamat Pagi Malaysia dan pada jam 5 sore oleh pembawa acara cuaca selama penayangan Berita Wilayah.”

"Berdasarkan informasi dan peringatan cuaca yang dikeluarkan, kami telah menjalankan tanggung jawab kami dalam memantau badai tropis dan mengeluarkan informasi, peringatan dan nasihat khusus untuk badan penanggulangan bencana dan masyarakat," imbuhnya.

Menurut MetMalaysia, prakiraan cuaca untuk Senin (20/12) akan turun hujan pada pagi hari di berbagai tempat termasuk Perlis, Kedah, Penang, Perak, Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya, Negri Sembilan, Melaka dan Johor.

Pada sore hari, hujan diperkirakan akan turun di Penang, Kedah, Perlis, bagian dalam Perak dan Kudat sementara badai diprakirakan terjadi di Kuala Lumpur, bagian dalam Kelantan, Terengganu, Pahang, Selangor dan Negri Sembilan .

Pada malam hari, hujan diperkirakan akan turun di Penang, Kedah, Perlis, dan pedalaman Perak.

Sementara itu, seorang aktivis lingkungan menuduh banjir di Selangor terjadi karena pembangunan yang tidak direncanakan dengan baik dan berdampak buruk pada lingkungan sekitar.

Presiden Asosiasi Perlindungan Warisan Alam Malaysia (Peka), Puan Sri Shariffa Sabrina Syed Akil, mengatakan bahwa karena itu, negara bagian akan menghadapi ancaman banjir besar setiap kali hujan turun.

"Pemerintah Selangor hanya tertarik pada pembangunan dan tidak peduli jika dilakukan secara berkelanjutan. Bukit ditebang dan pohon ditebang begitu saja," tuduhnya.

Pendiri Tim Hukum Rakyat Dinesh Muthal mengatakan banjir parah di Selangor mirip dengan keadaan darurat dan pemerintah tidak menyatakannya sebagai pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Banjir terparah di Klang dan Shah Alam berada di wilayah yang sebagian besar penduduknya dari kategori B40 (kelompok berpenghasilan rendah),” ujarnya.

"Pasti banyak dari mereka yang sudah kelaparan dan yang lebih parah, pasokan listrik juga terpengaruh.”

"Mereka akan benar-benar terputus ketika ponsel mereka kehabisan baterai," tandasnya. (Straitstimes/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya