Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemerintah Malaysia Alokasikan Dana Pasca-Banjir Sebesar RM100 Juta

Atikah Ishmah Winahyu
12/12/2021 12:00
Pemerintah Malaysia Alokasikan Dana Pasca-Banjir Sebesar RM100 Juta
Banjir Malaysia(AFP/Mohd Rasfan/Bro)

PEMERINTAH Malaysia akan memberikan alokasi pasca-banjir sebesar RM100 juta atau sekitar Rp340 miliar untuk perbaikan rumah dan infrastruktur yang rusak.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan karena tingkat kerusakan yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda beberapa negara bagian, pemerintah juga akan menyumbangkan RM1.000 untuk semua rumah tangga yang terkena dampak.

"Pada bulan September tahun ini, pemerintah meningkatkan bantuan belas kasih menjadi RM1.000 per rumah tangga. Kami akan mempercepat pembayaran ke daerah-daerah yang terkena dampak banjir di Selangor dan enam negara bagian lainnya," kata Bernama mengutip Datuk Seri Ismail setelah memimpin pertemuan khusus mengenai rencana tersebut dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi banjir.

Ismail mengatakan pada saat yang sama, perusahaan investasi terkait pemerintah (GLIC) dan perusahaan terkait pemerintah (GLC) telah sepakat untuk menyalurkan kontribusi dalam bentuk hibah yang sesuai.

Dia menuturkan, mereka telah sepakat untuk mengalokasikan jumlah awal sebesar RM20 juta.

“Artinya, jika masing-masing RM20 juta dari pemerintah dan GLICs/GLCs, RM40 juta (total), kami memiliki hibah pencocokan back-to-back dari pemerintah dan GLC. Ini akan menjadi salah satu jenis bantuan langsung yang akandisalurkan untuk meringankan beban para korban banjir,” ujarnya.

Ismail Sabri mengatakan hingga saat ini, 103 pusat evakuasi sementara telah dibuka di delapan distrik di Selangor, naik dari 48 pada Minggu (19/12).

Dia mengatakan semua masalah yang timbul seperti kekurangan makanan di pusat-pusat ini akan segera diselesaikan.

Dia mengungkapkan, Kementerian Kesehatan sementara akan menyediakan dokter, perawat dan kebutuhan seperti masker wajah, sanitiser dan obat-obatan di pusat-pusat evakuasi.

"Pemutaran Antigen RTK akan dilakukan di semua pusat untuk melindungi korban banjir dari infeksi covid-19," katanya.

Dia juga mengatakan, masalah pasokan makanan yang tidak mencukupi dan korban banjir yang terdampar yang tidak bisa dipindahkan ke pusat-pusat bantuan di Selangor dianggap selesai.

"Untuk mereka yang terjebak di mobil atau tempat lain selain rumah, sedang dilakukan tindakan untuk mengevakuasi mereka," katanya.

Untuk tempat tidur, pemerintah telah mendapatkan komitmen dari Departemen Kesejahteraan untuk menyediakan bilik yang nyaman dilengkapi dengan selimut dan kasur bagi korban banjir.

Ismail juga mengatakan bahwa pemerintah telah setuju untuk memberikan cuti darurat kepada pegawai negeri sipil yang terkena dampak banjir.

“Kami memahami keadaan mereka, sehingga pemerintah setuju untuk memberikan cuti darurat karena bencana ini. PNS yang terkena dampak, ketika mereka kembali bekerja, dapat berdiskusi dengan kepala departemen masing-masing tentang cuti tersebut,” ujarnya.

Ia berharap pihak swasta juga melakukan hal yang sama dengan memberikan cuti darurat kepada para pekerjanya yang terkena dampak.

“Jika mereka (majikan) setuju memberi (cuti), ada dua syarat, yaitu (cuti) tidak dapat dipotong dari cuti tahunan dan gaji karyawan tidak dapat dipotong,” tuturnya.

"Kalau cuti lima hari, tidak bisa dipotong gajinya. Harusnya cuti berbayar," ujarnya seraya menambahkan akan membicarakan hal itu dengan Menteri Sumber Daya Manusia M Saravanan. (Straitstimes/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik