Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Israel Bebaskan Anggota Parlemen Palestina Khalida Jarrar dari Penjara

Nur Aivanni
27/9/2021 07:45
Israel Bebaskan Anggota Parlemen Palestina Khalida Jarrar dari Penjara
Seusai dibebaskan Khalida Jarrar mengunjungi makam putrinya Suha yang meninggal pada Juli 2021. Dia tidak diizinkan otoritas Israel menghadi(AFP)

OTORITAS Israel, pada Minggu, membebaskan anggota parlemen Palestina, Khalida Jarrar dari penjara setelah dua tahun ditahan.

Jarrar, 58, dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada Maret 2021, karena tergabung dalam Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP). Organisasi itu oleh Israel dan Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris.

Namun, militer Israel tidak menemukan bukti Jarrar telah mengambil bagian dalam tindakan kekerasan.

Jarrar telah ditahan tanpa dakwaan sejak 2019. Dia ditangkap bersama beberapa tokoh Palestina lainnya menyusul serangan yang menewaskan seorang remaja Israel. Israel menyalahkan serangan itu pada PFLP tanpa disertai bukti.

Jarrar terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina, atau parlemen, sebagai bagian dari PFLP.

Pada Minggu, kelompok itu memberi selamat kepada Jarrar atas pembebasannya, menggambarkannya sebagai "kawan seperjuangan" yang dikenal karena kesabaran dan keuletannya.

Setelah meninggalkan penjara, Jarrar mengunjungi makam putrinya Suha yang meninggal pada Juli, kata seorang koresponden AFP.

Pada saat itu, otoritas penjara Israel menolak untuk mengizinkan Jarrar menghadiri pemakaman putrinya itu.

Jarrar telah ditangkap dan dipenjara berkali-kali dan sering ditahan tanpa tuduhan. Pihak Israel menyebutnya sebagai penahanan administratif.

Perintah penahanan administratif Israel memungkinkan tersangka ditahan tanpa tuduhan untuk periode enam bulan yang dapat diperbarui.

Israel mengatakan prosedur itu dimaksudkan untuk memungkinkan pihak berwenang menahan tersangka sambil terus mengumpulkan bukti, dengan tujuan untuk mencegah kejahatan sementara itu.

Tetapi sistem itu telah dikritik oleh warga Palestina, kelompok hak asasi manusia dan anggota masyarakat internasional, yang mengatakan Israel menyalahgunakannya. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Victoria Catat 779 Infeksi Baru Covid-19 Tertinggi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya