Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada tahun depan demi melanjutkan perang melawan narkoba dan pemberontakan.
Kritik menyebut upaya Duterte itu dilakukan karena presiden itu takut menghadapi dakwaan hukum.
Duterte, yang terpilih sebagai presiden pada 2016, dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri kembali.
Baca juga: Kamala Harris Khawatirkan Pekerja Medis di Myanmar
"Saya akan maju sebagai wakil presiden," ujar Duterte dalam pidato yang mengonfirmasi pernyataan dari Partai LDP-Laban bahwa sang presiden siap bersaing untuk posisi orang nomor dua di Filipina itu.
"Saya ingin melanjutkan perjuangan saya. Saya khawatir dengan narkoba dan pemberontakan. Nomor satu adalah pemberontakan kemudian kriminal, narkoba."
"saya mungkin tidak bisa memberi perintah langsung namun saya bisa memberi pandangan saya kepada rakyat," imbuhnya.
Sejak menjabat, Duterte telah menggelar perang terhadap narkoba yang disebut kelompok HAM telah menewaskan puluhan ribu orang.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) disebut berencana menggelar penyelidikan atas perang narkoba yang dikomandoi Duterte itu.
Pemberontak komunis dan para pendukungnya juga menjadi target Duterte yang berupaya mengakhiri aksi pemberontakan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Filipina.
PDP-Laban berencana memajukan sekutu Duterte, Seantor Christopher Lawrence 'Bong' Go sebagai kandidat presiden pada pemilu Mei mendatang.
Namun, faksi di PDP-Laban yang mendukung petinju yang menjadi politisi Manny Pacquiao menyebut duet Go-Duterte adalah pengalihan perhatian agar putri Duterte, Sara, tidak menjadi sasaran lawan politik. (AFP/OL-1)
Rodrigo Duterte menang sebagai wali kota Davao meski tengah ditahan Mahkamah Pidana Internasional atas perang narkoba.
Rodrigo Duterte ditangkap di Manila pada 11 Maret 2025 berdasarkan surat perintah dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan langsung diterbangkan ke Den Haag, Belanda pada hari yang sama.
Pendukung setia Duterte lainnya yang tinggal di AS, Reynaldo Aralar Jr, menyebut penangkapan Duterte sebagai penculikan internasional yang dipertontonkan secara terbuka kepada dunia.
MANTAN Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte hadir di hadapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Ia hadir melalui tautan video, Jumat (14/3)
Filipina berkewajiban untuk memastikan mantan Presiden Rodrigo Duterte mendapat persidangan yang adil di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
KANTOR Jaksa Penuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyambut baik penangkapan dan pemindahan mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Belanda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved