Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengganti ponsel beserta nomornya setelah adanya kecurigaan dirinya dan para menterinya mungkin menjadi sasaran spyware Pegasus. Hal itu diungkapkan seorang pejabat kepresidenan Prancis.
Macron mengadakan pertemuan darurat untuk membahas keamanan siber dan kemungkinan langkah pemerintah selanjutnya di Istana Elyse, Kamis (22/7) waktu setempat, dikutip dari France 24.
Presiden Prancis itu menuntut penguatan semua protokol keamanan terkait sarana komunikasi yang sensitif.
Baca juga: Perusahaan di Luar Israel juga Bikin Spyware
Juru bicara pemerintah Prancis Gabriel Attal, kepada radio France-Inter mengatakan Macron menganggap masalah ini sangat serius.
Attal mengatakan investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah spyware tersebut benar-benar diunggah pada ponsel atau apakah ada data yang sudah diambil.
Attal juga menekankan pentingnya keamanan siber yang lebih luas untuk melindungi fasilitas publik, seperti rumah sakit, yang telah menjadi
sasaran perangkat lunak berbahaya pada masa lalu.
Pada pekan ini, konsorsium media global melaporkan spyware Pegasus, yang dibuat perusahaan Israel NSO Group, mungkin telah digunakan untuk menargetkan politisi, aktivis, dan jurnalis di beberapa negara.
Surat kabar Prancis Le Monde, anggota konsorsium, melaporkan sebuah badan keamanan Maroko menjadikan ponsel Macron dan 15 anggota pemerintah Prancis dalam daftar target potensial spyware pada 2019.
Pemerintah Maroko membantah telah melakukan hal tersebut dan mengancam mengambil tindakan hukum atas tuduhan spyware yang menurut mereka tidak berdasar itu.
Pejabat NSO Haim Gelfand mengatakan kepada i24News yang berbasis di Israel, Rabu (21/7) bahwa Macron bukanlah target.
Gelfand mengatakan perusahaan akan meninjau beberapa kasus yang diungkapkan media dan klien pers tentang bagaimana mereka menggunakan Pegasus.
Menurutnya, perusahaan sudah mengikuti proses yang cermat sebelum memutuskan kepada siapa akan menjual sistemnya.
Jaksa di Paris telah membuka penyelidikan atas tuduhan penggunaan spyware Pegasus buatan Israel oleh intelijen Maroko untuk memata-matai beberapa wartawan Prancis.
Investigasi akan memeriksa 10 tuduhan berbeda, termasuk apakah ada pelanggaran privasi pribadi, akses penipuan ke perangkat elektronik pribadi, dan asosiasi kriminal di antara mereka yang terlibat. (Ant/OL-1)
Grup NSO Israel dan malware Pegasus miliknya telah lama menjadi berita utama sejak 2016, ketika para peneliti menuduhnya membantu memata-matai seorang pembangkang di Uni Emirat Arab.
Namun bagaimana tepatnya spyware Pegasus bekerja? Bagaimana cara masuk ke ponsel orang dan apa yang bisa dilakukannya begitu ada di sana?
NSO Group dan malware Pegasus--yang mampu menyalakan kamera atau mikrofon ponsel dan mengambil datanya--telah menjadi berita utama sejak 2016.
Rabat mengungkapkan keheranannya yang luar biasa atas laporan tersebut.
Lebih dari 1.000 nomor telepon di India termasuk di antara puluhan ribu di seluruh dunia yang dipilih sebagai kemungkinan menarik bagi klien NSO Group, pembuat spyware Pegasus.
NSO, yang mengatakan hanya melisensikan Pegasus kepada pemerintah, telah menyebut tuduhan itu salah dan telah membantah melakukan kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved