Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Telat 1 Menit, Masinis Shinkansen Diselidiki, Ternyata...

Basuki Eka Purnama
21/5/2021 12:31
Telat 1 Menit, Masinis Shinkansen Diselidiki, Ternyata...
Warga menyeberang jalan saat Shinkansen melintas di dekat mereka di Tokyo, Jepang.(AFP/Charly TRIBALLEAU)

SEORANG masinis kereta cepat Jepang atau Shinkansen menyerahkan kendali ke seorang masinis minim pengalaman karena dirinya harus lari ke toilet karena sakit perut.

Kejadian memalukan itu seharusnya tidak terungkap andai saja Shinkansen yang dikendarainya tidak terlambat 1 menit sehingga memicu penyelidikan oleh otoritas pengendali kereta yang terkenal tepat waktu itu.

Masinis itu akhirnya mengaku dirinya meninggalkan posisinya setelah mengalami sakit perut dan menyerahkan kendali kereta berpenumpang 160 orang itu ke rekannya agar dia bisa pergi ke toilet.

Baca juga: Pasien Covid-19 di India Kini Terancam Infeksi Jamur Hitam

Dia hanya meninggalkan posisinya selama tiga menit saat Shinkansen itu berjalan dengan kecepatan 150 kilometer per jam.

Kereta cepat Jepang dikendalikan oleh pusat kendali otomatis. Namun, masinis masih dibutuhkan seandainya ada situasi yang tidak terduga.

Para masinis ini juga bertanggung jawab untuk mengerem atau mempercepat kereta secara manual untuk memastikan kereta tetap mematuhi jadwal.

Aksi masinis yang meninggalkan posisinya sehingga kereta itu telat satu menit membongkar 'aksi rahasia' masinis itu.

Masinis yang mengalami masalah darurat saat bekerja seharusnya berkoordinasi dengan puast kendali sehingga bisa menyerahkan tugasnya kepada masinis lain atau berhenti di stasiun terdekat.

Dalam konferensi pers, Kamis (20/5), pejabat shinkansen meminta maaf atas insiden itu dan berjanji masinis yang bertanggung jawab akan diberi sanksi.

Adapun masinis itu menjelaskan aksinya karena dia tidak ingin menghambat perjalanan keretanya.

"Saya tidak melaporkan insiden itu karena kejadian itu memalukan," imbuh masinis itu. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya