Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SEORANG masinis kereta cepat Jepang atau Shinkansen menyerahkan kendali ke seorang masinis minim pengalaman karena dirinya harus lari ke toilet karena sakit perut.
Kejadian memalukan itu seharusnya tidak terungkap andai saja Shinkansen yang dikendarainya tidak terlambat 1 menit sehingga memicu penyelidikan oleh otoritas pengendali kereta yang terkenal tepat waktu itu.
Masinis itu akhirnya mengaku dirinya meninggalkan posisinya setelah mengalami sakit perut dan menyerahkan kendali kereta berpenumpang 160 orang itu ke rekannya agar dia bisa pergi ke toilet.
Baca juga: Pasien Covid-19 di India Kini Terancam Infeksi Jamur Hitam
Dia hanya meninggalkan posisinya selama tiga menit saat Shinkansen itu berjalan dengan kecepatan 150 kilometer per jam.
Kereta cepat Jepang dikendalikan oleh pusat kendali otomatis. Namun, masinis masih dibutuhkan seandainya ada situasi yang tidak terduga.
Para masinis ini juga bertanggung jawab untuk mengerem atau mempercepat kereta secara manual untuk memastikan kereta tetap mematuhi jadwal.
Aksi masinis yang meninggalkan posisinya sehingga kereta itu telat satu menit membongkar 'aksi rahasia' masinis itu.
Masinis yang mengalami masalah darurat saat bekerja seharusnya berkoordinasi dengan puast kendali sehingga bisa menyerahkan tugasnya kepada masinis lain atau berhenti di stasiun terdekat.
Dalam konferensi pers, Kamis (20/5), pejabat shinkansen meminta maaf atas insiden itu dan berjanji masinis yang bertanggung jawab akan diberi sanksi.
Adapun masinis itu menjelaskan aksinya karena dia tidak ingin menghambat perjalanan keretanya.
"Saya tidak melaporkan insiden itu karena kejadian itu memalukan," imbuh masinis itu. (AFP/OL-1)
Lonjakan penumpang tersebut didorong oleh libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan masa liburan sekolah.
PIXEL Group, salah satu pemimpin industri periklanan menjalin kerja sama strategis dengan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), pengelola dan operator kereta cepat, Whoosh, pada akhir 2023.
Frekuensi keberangkatan kereta cepat itu mengalami peningkatan, dari sebelumnya 48 perjalanan per hari, kini Whoosh melayani 62 perjalanan setiap harinya
Minggu (26/1), peminat Whoosh membeludak sehingga sebagian calon penumpang yang tiba dengan maksud membeli tiket langsung on the spot tidak kebagian tiket kereta.
PERESMIAN TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Whoosh di Karawang, Jawa Barat, 24 Desember lalu.
Hingga saat ini, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu telah melayani lebih dari 7,5 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial di Oktober 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved