Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Energi Atom Internasional (IAEA), Kamis (20/5), mengatakan pihaknya dan Iran sedang bekerja untuk memperpanjang perjanjian pemantauan mereka untuk menjaga negosiasi nuklir dengan kekuatan dunia dan Teheran tetap berada di jalurnya.
"Badan Energi Atom Internasional dan Iran sekarang sedang dalam konsultasi," kata pengawas PBB yang berbasis di Wina itu dalam pernyataan yang dikirim ke AFP.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengumumkan, 21 Februari lalu, bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan teknis selama tiga bulan untuk terus melakukan pengawasan dan verifikasi yang diperlukan. Itu mencakup inspeksi badan tersebut terhadap fasilitas nuklir Iran.
Baca juga: Di PBB, Palestina dan Israel Saling Tuding
Kesepakatan itu akan segera habis dan negara-negara Eropa yang terlibat dalam negosiasi di Wina telah menyerukan agar kesepakatan itu dilanjutkan.
Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan akses untuk IAEA jelas merupakan kunci untuk membantu memastikan kesepakatan nuklir secara keseluruhan dengan Iran dipulihkan.
Uni Eropa telah berbicara tentang harapan negosiasi, yang juga melibatkan Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat (AS), dapat berhasil.
Negosiasi tidak langsung antara Washington dan Teheran telah berlangsung di ibu kota Austria sejak awal April, dengan lima negara lain yang menandatangani kesepakatan itu bertindak sebagai perantara. Para pihak akan bertemu lagi di ibu kota Austria, awal pekan depan.
Iran mengatakan pembicaraan itu bergerak ke arah yang benar.
Sementara, seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa nama, juga optimistis dengan mengatakan putaran terakhir pembicaraan positif dan nampak ada kemajuan yang berarti.
"Namun, perbedaan penting tetap ada, yang masih perlu diatasi," tambah pejabat itu. (AFP/OL-1)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Pemerintah harus mengirim tenaga ahli ke negara-negara maju yang telah mengoperasionalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved