Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENTERI Luar Negeri (Menlu) AS dan Rusia telah berusaha untuk meredakan ketegangan dalam pertemuan pertama mereka sejak Presiden AS Joe Biden menjabat, dengan mengatakan mereka siap untuk bekerja sama tetapi mengakui adanya jurang lebar yang memisahkan mereka.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menggambarkan pembicaraan di Reykjavik pada Rabu (19/5) itu sebagai pembicaraan yang konstruktif.
"Ada pemahaman tentang kebutuhan untuk mengatasi situasi yang tidak sehat dalam hubungan antara Moskow dan Washington," kata Lavrov kepada wartawan, meskipun ia menambahkan masih banyak yang buntu.
Baca juga: Lavrov dan Blinken Bahas Peluang Kerja Sama Rusia-AS
Selama hampir dua jam diskusi, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan keprihatinan mendalam Washington tentang pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina meskipun ada pengumuman mundur.
Dikatakannya, Blinken juga menyuarakan kegelisahan AS atas kesehatan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara dan penindasan organisasi oposisi.
Meskipun tidak ada terobosan, kata seorang pejabat AS kepada wartawan, diskusi berlangsung produktif, konstruktif, hormat dan jujur.
Sejak mengambil alih Gedung Putih pada Januari, Biden telah mengambil sikap tegas terhadap Rusia, sangat kontras dengan pendahulunya, Donald Trump.
"Pandangan kami adalah bahwa jika para pemimpin Rusia dan Amerika Serikat dapat bekerja sama secara kooperatif, dunia bisa menjadi tempat yang lebih aman dan terjamin," kata Blinken di awal pembicaraan.
"Tetapi jika Rusia bertindak agresif terhadap kami, mitra kami, sekutu kami, kami akan meresponsnya," katanya memperingatkan, seraya menegaskan kembali bahwa Washington menginginkan hubungan yang dapat diprediksi dan stabil dengan Moskow.
"Kami siap untuk membahas semua masalah tanpa terkecuali jika kami memahami bahwa diskusi itu akan jujur ??dan berdasarkan rasa saling percaya," jawab Lavrov.
Baca juga: Joe Biden Desak PM Israel Redakan Ketegangan di Jalur Gaza
Ada beberapa tanda mencairnya hubungan kedua negara tersebut sebelum pertemuan itu. Yakni, ketika Gedung Putih mengumumkan tidak akan memberikan sanksi kepada perusahaan utama yang terlibat dalam proyek pipa gas Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman, Nord Stream AG, dan direktur pelaksananya.
Sanksi masih direncanakan terhadap beberapa entitas, tetapi pemerintahan Biden ingin menghindari pertikaian dengan Berlin dan dengan melakukan hal itu telah menghilangkan hambatan utama bagi jalur pipa untuk terus berjalan.
Sementara itu, Lavrov menekankan perlunya membangun dan memelihara jembatan dan dialog. Dia pun mengatakan siap untuk membajak melalui puing-puing yang tersisa dari pemerintahan AS sebelumnya.
Salah satu prioritasnya adalah memastikan berfungsinya misi diplomatik AS dan Rusia, yang saat ini dikurangi menjadi layanan minimum setelah pengusiran para diplomat. (AFP/Nur/OL-09)
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Ukraina mengaku rusia telah menyerang kawasan industri timur Dnipropetrovsk.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Posisi Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok sebagai penyeimbang khususnya di kawasan Asia Tenggara.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved