Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pertemuan DK PBB Soal Israel-Palestina akan Digelar Minggu (16/5)

Basuki Eka Purnama, Nur Aivanni
14/5/2021 07:06
Pertemuan DK PBB Soal Israel-Palestina akan Digelar Minggu (16/5)
Warga Palestina mengungsi di sebuah sekolah di Gaza City setelah rumah mereka dihantam serangan udara Israel.(AFP/Mahmud hams)

DEWAN Keamanan (DK) PBB akan menggelar pertemuan virtual pada Minggu (16/5) untuk membahas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.

Amerika Serikat (AS), yang mengeblok pertemuan, yang sebelumnya dijadwalkan pada Jumat (14/5) dan mengusulkan agar pertemuan itu digelar pekan depan, akhirnya menyetujui pertemuan, yang diminta oleh Tunisia, Norwegia, dan Tiongkok itu, digelar pada Minggu (16/5).

AS, Kamis (13/5), mengatakan memilih memberi waktu untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina itu melalui jalur diplomasi.

Baca juga: Pasukan Israel Invasi Jalur Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkilah bahwa 'Negeri Paman Sam' itu tidak menolak pertemuan DK PBB soal konflik Israel dan Palestina namun menghendaki pertemuan itu tidak digelar dalam waktu dekat.

"Kami terbuka dan sangat mendukung diskusi terbuka di PBB," ujar Blinken di Washington.

"Saya rasa pertemuan itu bisa digelar di awal pekan depan. Hal itu, saya harap, akan memberi waktu agar diplomasi bisa berkerja," imbuhnya, sebelum DK PBB menyepakati menggelar pertemuan pada Minggu (16/5).

AS, sekutu utama Israel, membela serangan mematikan 'Negeri Yahudi' itu terhadap militan Palestina Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai korban warga sipil dan mendesak Israel untuk menghentikan penggusuran warga Palestina di Jerusalem, hal yang memicu ketegangan antara kedua pihak.

Blinken, Rabu (12/5), berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Adapun utusan khusus AS Hady Amr, Kamis (13/5), telah bertolak ke Jerusalem.

"AS berusaha mengakhiri kekerasan yang membahayakan nyawa warga, termasuk anak-anak dan perempuan," ujar Blinken.

Di Gaza, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas sejak Senin (10/5), termasuk 27 anak-anak, dan lebih dari 580 lainnya terluka dalam serangan udara Israel.

Di Israel, tujuh orang tewas sejak Senin (10/5), termasuk seorang anak berusia 6 tahun yang rumahnya terhantam roket. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya