Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

India Kembali Laporkan Lebih dari 4.000 Kematian Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
13/5/2021 15:50
India Kembali Laporkan Lebih dari 4.000 Kematian Covid-19
Warga di Mumbai, India, tengah mengantre pembagian makanan saat lockdown diterapkan.(AFP)

INDIA mencatat lebih dari 4.000 kematian akibat covid-19 untuk dua hari berturut-turut pada Kamis (13/5), sementara infeksi tetap berada di bawah 400.000 untuk hari keempat.

Para ahli tetap tidak yakin kapan angka akan mencapai puncaknya, dan kekhawatiran berkembang tentang penularan varian yang mendorong infeksi di India serta menyebar ke seluruh dunia.

Baca juga: Rayakan Idulfitri, Taliban dan Afghanistan Mulai Gencatan Senjata

Profesor epidemiologi di Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee, mengatakan bahwa sebagian besar model telah memperkirakan puncaknya minggu ini dan bahwa India dapat melihat tanda-tanda tren itu.

Namun, dia menuturkan, jumlah kasus baru setiap hari cukup besar untuk membebani rumah sakit.

"Kata kuncinya adalah optimisme hati-hati,” ujarnya di Twitter.

Situasi sangat buruk di daerah pedesaan Uttar Pradesh (UP), negara bagian terpadat di India dengan populasi lebih dari 230 juta. Tayangan di televisi menunjukkan keluarga-keluarga yang menangisi jenazah di rumah sakit pedesaan atau berkemah di bangsal untuk merawat orang sakit.

Mayat-mayat terdampar di Sungai Gangga, sungai yang mengalir melalui negara bagian, karena krematorium kewalahan dan kayu untuk pembakaran kayu bakar sangat sedikit.

"Statistik resmi tidak memberi Anda gambaran tentang pandemi dahsyat yang mengamuk di pedesaan UP," tulis aktivis terkenal dan politisi oposisi Yogendra Yadav.

“Ketidaktahuan yang meluas, kurangnya fasilitas pengujian yang dekat atau memadai, batasan resmi dan tidak resmi pada pengujian dan penundaan yang berlebihan dalam laporan pengujian berarti bahwa di desa demi desa, hampir tidak ada yang diuji, sementara sejumlah orang mengeluhkan 'demam aneh',” imbuhnya.

Menurut data kementerian kesehatan, India memiliki 362.727 infeksi covid-19 baru selama 24 jam terakhir, sementara kematian naik 4.120 kasus.

Lonjakan infeksi telah disertai dengan perlambatan vaksinasi, meskipun Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan bahwa vaksinasi akan terbuka untuk semua orang dewasa mulai 1 Mei.

Baca juga: Israel Bunuh Komandan Senior Hamas, Korban Tewas Gaza Melonjak

Dua negara bagian, Karnataka yang mencakup pusat teknologi Bengaluru dan Maharashtra yang mencakup Mumbai, telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sementara vaksinasi untuk orang berusia antara 18 dan 44 tahun karena mereka memprioritaskan warga yang berusia di atas 45 tahun yang membutuhkan dosis kedua.

India adalah produsen vaksin terbesar di dunia, tetapi persediaannya menipis karena permintaan yang sangat besar. Hingga Kamis, mereka telah memvaksinasi penuh lebih dari 38,2 juta orang, atau sekitar 2,8 persen dari populasi sekitar 1,35 miliar, data pemerintah menunjukkan. (Aiw/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya