Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Baik Akhiri Kekerasan

Nur Aivanni
25/4/2021 10:45
Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Baik  Akhiri Kekerasan
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021).(ANTARA FOTO/HO/ Setpres-Muchlis Jr)

PEMERINTAH bayangan Myanmar yang terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan menyambut baik seruan para pemimpin Asia Tenggara untuk diakhirinya kekerasan militer setelah pembicaraan yang digelar di Jakarta dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing. Jenderal tersebut menghadiri KTT pada Sabtu dengan para pemimpin dari 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membahas krisis yang meningkat di Myanmar.

Sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari, Myanmar berada dalam keributan dengan aksi protes berlangsung hampir setiap hari dan boikot nasional terhadap pekerjaan di semua sektor masyarakat dilakukan untuk menuntut kembalinya demokrasi.

Pasukan keamanan telah mengerahkan peluru tajam untuk memadamkan pemberontakan tersebut, yang menewaskan lebih dari 740 orang dalam tindakan keras yang brutal, menurut kelompok pemantau lokal Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Tetapi pertemuan ASEAN tersebut menghasilkan konsensus bahwa akan ada penghentian segera kekerasan di Myanmar, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh blok itu pada Sabtu malam. ASEAN juga akan memiliki utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi antara semua pihak dan perwakilan tersebut akan dapat melakukan perjalanan ke Myanmar.

Seorang juru bicara dari pemerintahan bayangan Myanmar, pada Sabtu, menyambut baik seruan untuk diakhirinya kekerasan di Myanmar sebagai berita yang menggembirakan.

"Inilah yang diminta oleh Pemerintah Persatuan Nasional (NUG)," kata menteri kerjasama internasional NUG yang dikenal sebagai Dr Sasa, yang saat ini bersembunyi dengan anggota parlemen lainnya.

baca juga: Kudeta militer Myanmar

"Kami sangat menantikan keterlibatan sekretaris jenderal (ASEAN). Kami menantikan tindakan tegas oleh ASEAN untuk menindaklanjuti keputusannya dan memulihkan demokrasi dan kebebasan kami untuk rakyat kami dan untuk kawasan ini," katanya.

Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar Tom Andrews mengatakan masih harus dilihat seberapa efektif keterlibatan blok itu nantinya. "Hasil KTT ASEAN akan ditemukan di Myanmar, bukan (dalam) dokumen," cuit Andrews, pada Minggu (25/4)

"Apakah pembunuhan akan berhenti? Akankah teror lingkungan berakhir? Akankah ribuan orang yang diculik dibebaskan? Akankah impunitas tetap ada?" katanya. Andrews menambahkan bahwa dia sangat ingin bekerja dengan utusan khusus ASEAN. (AFP/OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya