Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
ANGGOTA parlemen Amerika Serikat (AS) akan meninjau keputusan Presiden Joe Biden untuk melanjutkan penjualan senjata ke Uni Emirat Arab (UEA). Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Demokrat mengaku prihatin dengan keputusan tersebut.
"Saya masih memiliki banyak pertanyaan tentang keputusan pemerintahan Biden melanjutkan transfer F-35, UAV bersenjata (drone), amunisi, dan senjata lainnya yang diusulkan oleh administrasi (Donald) Trump," kata Ketua Urusan Luar Negeri Gregory Meeks dalam sebuah pernyataan.
"Untungnya, tidak satu pun dari transfer ini akan terjadi dalam waktu dekat, jadi akan ada cukup waktu bagi Kongres untuk meninjau apakah transfer ini harus dilanjutkan dan pembatasan serta ketentuan apa yang akan diberlakukan," imbuhnya.
Baca juga: AS: Pembicaraan Nuklir tidak Langsung dengan Iran akan Dilanjutkan
Kelompok hak asasi manusia juga mengkhawatirkan penjualan tersebut, mengingat keterlibatan UEA dalam perang di Yaman, salah satu bencana kemanusiaan terbesar di dunia.
"Pesawat tak berawak Amerika Serikat dapat bertanggung jawab atas serangan UEA yang melanggar hukum humaniter internasional dan membunuh, serta melukai ribuan warga sipil Yaman," kata direktur advokasi untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty International Philippe Nassif dalam sebuah pernyataan.
Pusat Urusan Kebijakan Luar Negeri New York mengajukan gugatan atas penjualan ke UEA. Direktur utamanya, Justin Thomas Russell, mengatakan senjata itu bisa jatuh ke tangan yang salah dan bahwa kelompoknya berharap pemerintahan Biden akan memprioritaskan masalah kemanusiaan.
"Kami mengharapkan hal-hal yang lebih baik dari Pemerintahan Biden dan sekarang harapan itu telah pupus," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Selasa (13/4), pemerintahan Biden telah memberi tahu Kongres bahwa mereka sedang melanjutkan penjualan senjata lebih dari US$23 miliar ke UEA, termasuk pesawat F-35 canggih, drone bersenjata, dan peralatan lainnya.
Penjualan tersebut dicapai pada minggu-minggu terakhir pemerintahan mantan Presiden Trump dan diselesaikan hanya sekitar satu jam sebelum Biden menjabat pada 20 Januari, dan pemerintahan Demokrat telah “menghentikannya” untuk melakukan peninjauan. (Straitstimes/OL-1)
Di masa dunia terasa luas namun semakin terhubung, Golden Visa Uni Emirat Arab (UEA) program muncul sebagai jalan pembuka.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, sebanyak satu kontainer. Komoditas senilai Rp1,87 miliar itu dikirim ke UEA.
PT PLN bersama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar, menjajaki kerja sama pengembangan kapasitas proyek PLTS Treapung Cirata.
Keikutsertaan para peserta ini bukan semata sebagai individu, melainkan sebagai representasi diplomasi keagamaan Indonesia di kancah internasional.
UMAT Muslim di sebagian besar negara-negara Arab akan merayakan Idulfitri, yang menandai akhiri dari bulan puasa Ramadan pada Minggu (30/3), sementara beberapa lainnya pada Senin (31/3).
SEBANYAK 34 perusahaan Israel tercatat ikut serta dalam pameran IDEX minggu ini. Ini merupakan pameran pertahanan terbesar di Timur Tengah berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved