Roma Krisis Tanah Makam, Jenazah tidak Dikubur Lebih dari Sebulan

Basuki Eka Purnama
15/4/2021 10:42
Roma Krisis Tanah Makam, Jenazah tidak Dikubur Lebih dari Sebulan
Billboard bertuliskan, "Ibu, saya minta maaf karena hingga sekarang belum bisa memakamkanmu." yang ada di Kota Roma, Italia.(AFP/ALBERTO PIZZOLI)

SEORANG warga Italia memasang iklan di Billboard berisi permintaan maaf kepada mendiang ibunya dan cara mengecam pemerintah Kota Roma karena tidak bisa menyediakan lahan pemakaman bagi warga mereka yang meninggal.

"Ibu, saya minta maaf karena hingga sekarang belum bisa memakamkanmu," bunyi iklan dalam billboard berukuran 7x9 meter yang dipasang di Kota Roma, yang seperti wilayah lain di Italia berjuang melawan covid-19.

Oberdan Zuccaroli memasang iklan itu untuk mengenang mendiang ibunya dan menarik perhatian untuk krisis taman makam di ibu kota Italia itu.

Baca juga: Argentina Catat Jumlah Kematian Harian Tertinggi Akibat Korona

"Taman Makam Prima Porta di Roma tidak lagi melayani pemakaman. Saat ini, ratusan peti jenazah harus antre," ujar Zuccaroli kepada surat kabar Corriere della Sera.

"Saya tidak tahu alasannya namun petipeti itu tertahan selama berbulan-bulan," imbuhnya.

Zuccaroli, yang merupakan pemilik perusahaan pengelola bilboard, mengaku dirinya berencana memasang 250 iklan lagi.

Dia mengatakan ibundanya meninggal pada 8 Maret di usia 85 tahun karena serangan jantung. Namun, hingga kini, jenazah ibunya belum juga dimakamkan. Begitu juga dengan jenazah bibinya, yang meninggal pada 9 Januari.

Surat kabar haria Il Messaggero, Rabu (14/4), juga melaporkan taman makam Prima Porta juga berhenti melayani kremasi.

AMA, badan yang melayani pemakaman di Roma, Senin (12/4), mengatakan situasinya saat ini telah terkendali dan mereka berusaha keras agar pemakaman bisa kembali dilakukan.

Mereka mengakui kesulitan karena ada peningkatan 30% kematian year-on-year antara Oktober 2020 dan Maret 2021.

Angka kematian melonjak di Italia akibat pandemi. Covid-19 telah menewaskan lebih dari 115.500 orang di 'Negeri Piza' itu. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya