Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
FACEBOOK Inc pada Selasa (6/4) mengatakan bahwa kebocoran data yang dilaporkan baru-baru ini dan memengaruhi lebih dari 533 juta pengguna berasal dari penyalahgunaan fitur pada 2019.
Perusahaan tersebut pun mengaku telah menutup kebocoran usai mengidentifikasi sumber masalahnya.
Facebook mengatakan, aktor jahat telah memperoleh data sebelum September 2019 dengan mengorek profil menggunakan kerentanan di alat layanan media sosial untuk menyinkronkan kontak.
Perusahaan mengatakan telah mengidentifikasi masalah pada saat itu dan memodifikasi alat tersebut.
"Sebagai hasil dari tindakan yang kami ambil, kami yakin bahwa masalah khusus yang memungkinkan mereka untuk menghapus data ini pada tahun 2019 sudah tidak ada lagi," kata Facebook dalam sebuah unggahan.
Pekan lalu, Business Insider melaporkan bahwa nomor telepon dan detail lainnya dari profil pengguna Facebook tersedia di database publik.
Adapun detail para pengguna yang datanya disalahgunakan merupakan 32 juta pengguna di AS, 11 juta pengguna di Inggris, dan 6 juta pengguna di India.
Data tersebut termasuk nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, bios, dan, dalam beberapa kasus, alamat email.
Meskipun usianya beberapa tahun, data yang bocor dapat terbukti berharga bagi penjahat dunia maya yang menggunakan informasi pribadi seseorang untuk menyamar atau menipu mereka untuk menyerahkan kredensial masuk, menurut kepala petugas teknologi dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock, Alon Gal, yang menemukan palung data yang bocor pada Sabtu (3/4).
"Basis data sebesar itu yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon banyak pengguna Facebook pasti akan menyebabkan pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial (atau) upaya peretasan," kata Gal.
Gal menemukan data yang bocor pada bulan Januari ketika seorang pengguna di forum peretasan yang sama mengiklankan bot otomatis yang dapat memberikan nomor telepon untuk ratusan juta pengguna Facebook dengan harga tertentu.
Motherboard melaporkan keberadaan bot itu pada saat itu dan memverifikasi bahwa datanya sah.
Sekarang kumpulan data telah diposting di forum peretasan secara gratis, membuatnya tersedia untuk siapa saja dengan keterampilan data yang belum sempurna.
Gal mengatakan bahwa dari sudut pandang keamanan tidak banyak yang bisa dilakukan Facebook untuk membantu pengguna yang terkena dampak pelanggaran karena data mereka sudah terbuka
Tetapi dia menambahkan bahwa Facebook dapat memberi tahu pengguna sehingga mereka dapat tetap waspada tentang skema phishing atau penipuan menggunakan data mereka.
"Orang-orang yang mendaftar ke perusahaan terkemuka seperti Facebook mempercayai mereka dengan data mereka, dan Facebook seharusnya memperlakukan data tersebut dengan sangat hormat," ujarnya.
"Pengguna yang informasi pribadinya bocor adalah pelanggaran kepercayaan yang sangat besar dan harus ditangani sebagaimana mestinya,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/Business Insider/OL-09)
Keduanya punya fungsi utama untuk berbagi konten dan berinteraksi secara online, tetapi fokus dan gaya penggunaannya berbeda.
Jika aplikasi Facebook tidak tersedia, maka gunakan Facebook Lite via Emulator Android seperti BlueStacks atau LDPlayer. Atau pin situs Facebook ke taskbar atau desktop
Menghubungkan WhatsApp dengan Pusat Akun Meta untuk mengimpor foto profil langsung dari Facebook atau Instagram tidak akan memengaruhi perlindungan privasi WhatsApp.
Facebook dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms, Inc. Aplikasi lain seperti Instagram, WhatsApp, dan Threads juga berada di bawah Meta.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya pada tahun 2004, dan kini dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms Inc.
Facebook juga tersedia dalam lebih dari 100 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Media sosial ini terus berkembang dengan fitur seperti Stories, Reels, Marketplace, Watch, dan Business Suite.
Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusannya menegaskan data pribadi sebagai hak bagi setiap warga negara wajib untuk dilindungi secara maksimal
ISU soal keamanan data pribadi warga negara belakangan ini kembali mencuat.
Bambang Soesatyo menegaskan bahwa pemindahan data pribadi ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat, bukan merupakan pelanggaran hukum selama memenuhi ketentuan
Bima mengatakan tidak bisa menjawab secara detail mengenai kesepakatan pertukaran data RI dan AS.
Setiap transfer data ke AS harus disertai syarat yang setara, misalnya perlindungan hukum timbal balik, termasuk hak audit bagi otoritas Indonesia, dan kontrol penuh atas data strategis WN.
KETUA DPR RI Puan Maharani merespons adanya transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved