Jumlah Kasus Covid-19 di Amerika Latin Lampaui 25 Juta

Nur Aivanni
03/4/2021 07:54
Jumlah Kasus Covid-19 di Amerika Latin Lampaui 25 Juta
Ilustrasi: pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Meksiko guna menekan penyebaran covid-19(AFP/ CLAUDIO CRUZ )

JUMLAH kasus virus korona di Amerika Latin dan Karibia melewati angka 25 juta pada Jumat. Penghitungan AFP menunjukkan kawasan tersebut mencapai tonggak sejarah yang suram yaitu 25.001.533 infeksi, menempatkannya di tempat ketiga setelah Eropa dengan 44,2 juta kasus dan Amerika Serikat dan Kanada dengan lebih dari 31,5 juta.

Korban tewas di Amerika Latin dan Karibia melebihi 788.000, menurut hitungan AFP, kedua setelah Eropa yang telah kehilangan sekitar 936.000 orang dalam pandemi.

Tingkat infeksi di Amerika Selatan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan dipicu oleh varian yang tampaknya lebih menular, yang dijuluki P1, pertama kali terdeteksi di negara terbesar di benua itu, Brasil, dan sejak ditemukan di beberapa negara lain.

"Kami mencatat varian P1 tampaknya lebih menular," kata pejabat Pan American Health Organization (PAHO) Sylvain Aldighieri pekan ini.

Baca juga: Kematian Covid-19 di Amerika Latin dan Karibia Tembus 600 Ribu

Brasil berada di episentrum gelombang terbaru wabah di kawasan itu. Negara tersebut melaporkan 66.500 kematian akibat covid-19 yang mengejutkan pada bulan Maret. Sejauh ini, total jumlah kematian akibat infeksi tersebut yaitu lebih dari 325.000.

Meksiko menyusul dengan lebih dari 294.000 kematian, menurut data pemerintah baru-baru ini yang mengungkapkan angka yang jauh lebih tinggi daripada angka kematian resmi sekitar 203.000.

Saat rumah sakit dan unit perawatan intensif terisi, pemerintah mengumumkan serangkaian pembatasan untuk mencoba dan mengekang penularan dari orang ke orang di kawasan yang mencakup 34 negara dan wilayah dan sekitar 600 juta orang.

Pada Kamis, Chili menutup semua perbatasannya. Bolivia juga menutup perbatasannya dengan Brasil selama seminggu dan Peru memberlakukan penguncian wilayah selama Paskah.

Peru memilih penguncian nasional selama empat hari selama akhir pekan Paskah dan telah melarang semua penerbangan dari Brasil, Inggris, dan Afrika Selatan untuk mencoba dan mencegah penyebaran varian virus dari sana. Presiden Ekuador juga telah mengumumkan pembatasan baru untuk mengatasi wabah.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya