Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/2), mengunjungi sebuah laboratorium di Wuhan, Tiongkok, yang dituding Amerika Serikat (AS) sebagai asal covid-19.
Kunjungan ke Institut Virologi Wuhan, yang melakukan penelitian terhadap sejumlah penyakit paling berbahaya di dunia, merupakan salah satu aktivitas yang paling disoroti dari tim WHO yang menyelidiki asal pandemi covid-19.
Misi sensitif, yang ditunda Tiongkok sepanjang tahun lalu, bertujuan mencari bagaimana cara virus korona meloncat dari hewan ke manusia.
Baca juga: Palestina Mulai Vaksinasi Covid-19 di Tepi Barat
Namun, pertanyaannya, apakah yang bisa ditemukan tim peneliti setelah pandemi covid-19 ini berlangsung sedemikian lama.
Rombongan mobil yang berisi tim peneliti WHO bergerak memasuki Institut Virologi Wuhan pada Rabu (3/2) pagi dengan mobil terdepan sempat berhenti sebentar menjawab pertanyaan wartawan.
Anggota tim WHO Peter Daszak mengatakan timnya bertekad menjalani hari yang produktif dan mendapatkan jawaban untuk sejumlah pertanyaan di fasilitas tersebut.
Ilmuwan menduga covid-19, yang pertama kali di Wuhan dan kini telah menewaskan lebih dari 2 juta orang di dunia, berasal dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan mamalia lainnya.
Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret untuk mendukung dugaan tersebut.
Di masa awal pandemi, ada spekulasi bahwa covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan namun tidak ada bukti juga yang membuktikan hal itu.
Mantan Presiden AS Donald Trump dan para pendukungnya mengamplifikasi rumor itu dan menuding Tiongkok sengaja membocorkan virus yang mematikan itu.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, tahun lalu, bersikeras bahwa AS memiliki bukti yang memadai bahwa virus itu berasal dari laboratorium tanpa menunjukkan bukti tersebut. (AFP/OL-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak dengan umur tersebut tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Keterlambatan motorik pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti hidrosefalus, palsi serebral, dan skizensefali.
Federation Dental International dan WHO menargetkan anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% di antaranya harus bebas dari karies gigi di setiap negara.
Target WHO tampak reasonable, tapi kecil kemungkinan terealisasi pada tahun ini. Untuk mencapainya, perlu upaya super: supermasif, superglobal, dan superserius
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved