Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Tiongkok Wajibkan Warga Baru Datang Tes Usap Melalui Dubur

Mediaindonesia.com
28/1/2021 22:25
Tiongkok Wajibkan Warga Baru Datang Tes Usap Melalui Dubur
Ilustrasi(Antara/Dhemas Reviyanto )

Beberapa kota di Tiongkok, terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur (anal swab test).

Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis (28/1) memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.

Demikian halnya di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.

Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung. "Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujarnya dikutip media setempat.

Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan.

Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di Tiongkok. "Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali," kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.

Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi. Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu. "Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus," ujar pria tersebut di Beijing, Kamis malam.

Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif. Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya