Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Israel Catat Empat Kasus Varian Baru

(Nur/AFP/I-1)
11/1/2021 05:05
Israel Catat Empat Kasus Varian Baru
Perdana Menteri sraeli Benjamin Netanyahu menerima dosis kedua vaksin penyakit coronavirus (COVID-19) di Sheba Medical Center( (Photo by Miriam ALSTER / POOL / AFP))

KEMENTERIAN Kesehatan Israel, Sabtu (9/1), mengatakan bahwa ada empat orang yang dinyatakan positif terkena varian virus korona baru yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Kasus-kasus tersebut ditemukan setelah pengujian terhadap para pelancong yang datang dari Afrika Selatan.

Di tengah meningkatnya kasus, bulan lalu Israel memberlakukan kembali penguncian wilayah secara nasional. Pada Jumat, negara tersebut memperketat pembatasan lebih lanjut karena beban kasus harian tetap tinggi.

Israel telah meluncurkan program vaksinasi nasional. Menurut Kementerian Kesehatan, lebih dari 70% orang Israel yang berusia di atas 60 tahun telah menerima dosis pertama, dengan 1,7 juta suntikan diberikan.

Dalam sebuah pernyataan singkat di televisi Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa semua orang Israel dapat divaksinasi dalam waktu dua bulan dan paling lambat akhir Maret.

Netanyahu, Kamis, mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kesepakatan untuk dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang cukup bagi semua warga Israel yang berusia di atas 16 tahun untuk diinokulasi.

Israel, dengan populasi sembilan juta penduduk, telah mencatat lebih dari 3.600 kematian akibat covid-19.

Sementara itu, jumlah kematian akibat virus korona di Jerman melewati angka 40.000, menurut Robert Koch Institute, kemarin. Jerman mencatat 465 kematian selama 24 jam terakhir sehingga jumlah korban sejak dimulainya pandemi menjadi 40.343.

Lebih dari 1,9 juta orang telah terinfeksi sejauh ini, dengan hampir 17.000 kasus baru ditambahkan sejak Sabtu.

Dalam pesan video mingguannya pada Sabtu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dampak penuh sosialisasi selama periode Natal dan Tahun Baru belum terlihat dalam statistik.

Dia memperingatkan warga Jerman bahwa beberapa minggu mendatang akan menjadi fase tersulit dari pandemi sejauh ini, dengan banyak dokter dan staf medis bekerja dalam batas kemampuan mereka. (Nur/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya