Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
JAKSA Amerika Serikat (AS) menjatuhkan denda sebesar US$2,5 miliar (sekitar Rp35,2 triliun) kepada Boeing karena dianggap bersalah menipu otoritas penerbangan terkait pesawat 737 Max. Hal itu diumumkan Departemen Kehakiman AS, Kamis (7/1).
Boeing mencapai kesepakatan hukuman terkait pemberitahuan perusahaan itu kepada otoritas penerbangan terkait 737 Max yang dikandangkan selama 20 bulan setelah dua kecelakaan maut.
Jaksa menyebut Boeing gagal mengungkapkan masalah pada pesawat 737 Max, mengutamakan keuntungan ketimbang keselamatan, dan melakukan penutupan fakta.
Baca juga: Kelompok Pebisnis Desak Pemecatan Trump
Jaksa mendakwa Boeing dengan menutupi informasi mengenai masalah pada Manuevering Characteristics Augmentation System (MCAS), sistem antimacet yang mnejadi faktor utama penyebab kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines yang menewaskan tofal 346 orang.
Boeing, bersama dua pilot penguji MAX, menutupi informasi penting mengenai MCAS kepada Otoritas Penerbangan Federal (FAA).
Akibatnya, FAA tidak menyinggung mengenai masalah MCAS saat mereka mengeluarkan sertifikasi untuk 737 Max. Hal itu juga berarti tidak ada informasi mengenai sistem yang rusak itu di manual dan materi pelatihan pilot.
Pascakecelakaan pesawat Lion Air pada Oktober 2018, FAA untuk pertama kalinya mengetahui adanya masalah pada MCAS yang selama ini disembunyikan oleh Boeing.
"Dua pilot uji Boeing terus membantah bahwa mereka mengetahui adanya masalah pada MCAS," tuding jaksa.
FAA mengandangkan 737 Max pada Maret 2019 setelah terjadi kecelakaan fatal kedua.
Boeing dan FAA dikritik keras karena tidak langsung mengandangkan pesawat itu pascakecelakaan pertama.
Jaksa menyebut besarnya denda yang dijatuhkan kepada Boeing merefleksikan perilaku buruk Boeing yang awalnya enggan bekerja sama dalam penyelidikan kecelakaan itu.
"Kerja sama Boeing diberikan sangat terlambat yaitu enam bulan setelah penyelidikan digelar. Pada saat itu, sikap Boeing juga membuat para penyelidik frustasi," tegas jaksa. (AFP/OL-1)
Tiongkok mengatakan pada Kamis (25/1) bahwa pihaknya telah memberikan izin kepada Boeing untuk melanjutkan pengiriman 737 MAX 8 kepada pelanggan lokal.
Forker dituduh memberikan FAA informasi yang salah, tidak akurat dan tidak lengkap tentang bagian baru dari kontrol penerbangan untuk pesawat 737 Max.
Forkner juga dituding berkonspirasi melawan para konsumen Boeing yang membeli Boeing 737 Max karena tidak memberikan informasi kritis.
Setiap pilot harus menyelesaikan program pelatihan yang komprehensif, yang mencakup pembelajaran berbasis komputer serta pelatihan simulator
Maskapai secara sukarela menghentikan aktivitas pesawat mereka sambil menunggu arahan dari Boeing.
Sejumlah maskapai kembali mengandangkan pesawat 737 Max setelah terungkap adanya masalah kelistrikan pada pesawat itu.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Pemerintah India mempertimbangkan untuk menghentikan sementara operasional seluruh pesawat Boeing Dreamliner 787-8 yang digunakan oleh maskapai-maskapai di India.
PERDANA Menteri (PM) India, Narendra Modi, mengunjungi langsung lokasi kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, Gujarat, Jumat (13/6), sehari setelah kecelakaan tragis.
Kecelakaan yang dialami Air India 171 menjadi pukulan berat bagi Boeing, yang tengah memulihkan citranya.
Ada 169 penumpang India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan seorang warga Kanada.
TIONGKOK telah mencabut larangan pengiriman pesawat Boeing, menyusul meredanya ketegangan dalam hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved