Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HARGA minyak mentah dunia melonjak setelah Arab Saudi mengumumkan penurunan produksi yang mengejutkan pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu atau OPEC Plus.
Setelah pertemuan dua hari, Arab Saudi memutuskan pemangkasan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari.
Harga minyak mentah naik tajam pada Selasa (5/1) karena kejutan pemotongan produksi minyak Saudi tersebut.
Minyak mentah Brent melonjak 4,9% menjadi US$53,60 per barel. Harga kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga dilaporkan naik US$ 2,31/barel menjadi US$ 49,93/barel.
Saham Exxon Mobil (XOM) pun juga dilaporkan naik 4,8% menjadi 43,50 di pasar saham hari ini. Raksasa Dow Chevron (CVX) naik 2,7%. EOG Resources (EOG) melonjak 8,1%.
"Kami melakukannya dengan sukarela dan kami melakukannya dengan tujuan untuk mendukung ekonomi kami, ekonomi rekan kami," kata menteri energi Saudi Pangeran Abdulaziz Bin Salman dalam konferensi pers dilansir Investor's Business Daily, Rabu (6/1).
OPEC Plus setuju pada Desember untuk mengurangi pengurangan produksi minyak mentahnya sebesar 500.000 barel per hari mulai Januari, sehingga total pemotongan menjadi 7,2 juta barel per hari
Kelompok tersebut berencana bertemu setiap bulan untuk menentukan apakah dan seberapa banyak produksi harus ditingkatkan. Tetapi karena keputusan Selasa akan berlanjut hingga Maret, pertemuan OPEC Plus berikutnya akan diadakan pada 4 Maret guna menuntaskan keputusan produksi minyak di April. (OL-8)
Hizbullah memperingatkan Israel bahwa mereka dapat mengganggu upaya mengekstraksi minyak dan gas dari Karish dan daerah-daerah lain yang disengketakan.
Mereka telah melanjutkan negosiasi perbatasan maritim mereka pada 2020 tetapi prosesnya terhenti oleh klaim Beirut bahwa peta yang digunakan oleh PBB dalam pembicaraan perlu dimodifikasi.
Demonstrasi itu terjadi hanya beberapa hari sebelum utusan AS yang menengahi pembicaraan perbatasan maritim antara kedua tetangga diharapkan datang ke Libanon.
Gerakan Hizbullah Libanon yang didukung Iran dalam pernyataan mengonfirmasikan pihaknya meluncurkan pesawat tak berawak ke daerah lepas pantai itu.
Namun Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan langkah itu merusak peluang untuk kesepakatan perbatasan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved