Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Turki Ingin Hubungan Lebih Baik dengan Israel

Nur Aivanni
26/12/2020 19:45
Turki Ingin Hubungan Lebih Baik dengan Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.(AFP/Layanan Media Kepresidenan Turki)

TURKI ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan Israel. Akan tetapi, Turki memiliki persoalan dengan orang-orang di tingkat atas di Israel. Hubungan Turki dengan Israel bisa menjadi sangat berbeda jika bukan karena hal tersebut.

"Kebijakan Palestina merupakan garis merah kami. Tidak mungkin bagi kami untuk menerima kebijakan Israel terhadap Palestina. Tindakan tanpa ampun mereka di sana tidak bisa diterima," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berbicara kepada wartawan setelah salat Jumat (25/12) di Istanbul.

"Jika tidak ada masalah di tingkat atas, hubungan kami bisa sangat berbeda," tambahnya. "Kami ingin membawa hubungan kami ke titik yang lebih baik," ucapnya.

Turki merupakan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada 1949. Mereka menikmati hubungan yang hangat dan hubungan komersial yang kuat sampai Erdogan naik ke tampuk kekuasaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ankara berulang kali mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat dan perlakuan negeri Yahudi itu terhadap orang Palestina.

Turki pertama kali memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010. Ini dilakukan setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel yang menaiki armada milik Turki yang mencoba mengirimkan bantuan dan mematahkan blokade maritim Israel selama bertahun-tahun di Gaza.

Blokade Israel di Jalur Gaza yang diduduki telah dilakukan sejak Juni 2007, ketika Israel memberlakukan blokade darat, laut, dan udara yang ketat di daerah tersebut. Mereka pun memulihkan hubungan pada 2016, tetapi hubungan kemudian memburuk lagi pada 2018.

Terlepas dari sikap Erdogan terhadap kebijakan Israel di Palestina, ada laporan bahwa Ankara menunjuk duta besar baru untuk Israel setelah absen selama dua tahun. (Al Jazeera/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya