Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
TURKI ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan Israel. Akan tetapi, Turki memiliki persoalan dengan orang-orang di tingkat atas di Israel. Hubungan Turki dengan Israel bisa menjadi sangat berbeda jika bukan karena hal tersebut.
"Kebijakan Palestina merupakan garis merah kami. Tidak mungkin bagi kami untuk menerima kebijakan Israel terhadap Palestina. Tindakan tanpa ampun mereka di sana tidak bisa diterima," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berbicara kepada wartawan setelah salat Jumat (25/12) di Istanbul.
"Jika tidak ada masalah di tingkat atas, hubungan kami bisa sangat berbeda," tambahnya. "Kami ingin membawa hubungan kami ke titik yang lebih baik," ucapnya.
Turki merupakan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada 1949. Mereka menikmati hubungan yang hangat dan hubungan komersial yang kuat sampai Erdogan naik ke tampuk kekuasaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ankara berulang kali mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat dan perlakuan negeri Yahudi itu terhadap orang Palestina.
Turki pertama kali memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010. Ini dilakukan setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel yang menaiki armada milik Turki yang mencoba mengirimkan bantuan dan mematahkan blokade maritim Israel selama bertahun-tahun di Gaza.
Blokade Israel di Jalur Gaza yang diduduki telah dilakukan sejak Juni 2007, ketika Israel memberlakukan blokade darat, laut, dan udara yang ketat di daerah tersebut. Mereka pun memulihkan hubungan pada 2016, tetapi hubungan kemudian memburuk lagi pada 2018.
Terlepas dari sikap Erdogan terhadap kebijakan Israel di Palestina, ada laporan bahwa Ankara menunjuk duta besar baru untuk Israel setelah absen selama dua tahun. (Al Jazeera/OL-14)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
ANGKATAN bersenjata Israel kemungkinan akan masuk dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang terkait kekerasan seksual.
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
Militer Israel memperkuat operasi militernya di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
RENCANA Israel memperluas operasi militernya ke Kota Gaza berlangsung di saat berbagai upaya diplomasi dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved